MenLH Kecam Pengeroyokan Jurnalis Peliput Pabrik Pencemar Lingkungan

CNN Indonesia
Kamis, 21 Agu 2025 22:40 WIB
Menteri LH Hanif mengecam kekerasan terhadap wartawan saat liputan penutupan pabrik pencemar di Serang. KemenLH dukung penegakan hukum dan kebebasan pers.
Wartawan dari berbagai media dikeroyok dan mendapat intimidasi dari ormas saat meliput kegiatan KemenLH yang menutup perusahaan pencemar lingkungan. (CNN Indonesia/Yandhi)
Serang, CNN Indonesia --

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengecam kekerasan yang dilakukan diduga anggota ormas dan penjaga keamanan perusahaan kepada sejumlah wartawan di Serang, Banten, Kamis (21/8) siang.

Para wartawan yang jadi korban kekerasan itu sedang meliput giat Kementerian LH yang akan menutup perusahaan pencemar lingkungan di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi juga insiden, yang kami terima kasih bapak Kapolres Serang menindak lanjuti dengan sangat cepat yang membuat kenyamanan bagi kita," ujar Hanif.

Perusahaan yang ditutup Kementerian LH itu adalah PT Genesis Regeneration Smelting. Perusahaan itu ditutup, karena telah melanggar lingkungan dengan emisi pembakarannya.

Meski telah diperingatkan berulang kali, Kementrian LH menyatakan perusahaan peleburan timah itu tetap membandel bahkan memperluas kapasitas produksinya.

"Dilakukan penegakan hukum lingkungan, kami merekomendasikan menghentikan untuk menutup total industri ini sampai selesai proses hukum," jelasnya.

Berdasarkan pernyataan resmi dari Kementrian LH, ada satu wartawan dan pegawai mereka terluka akibat penyerangan ormas serta petugas keamanan perusahaan.

Insiden bermula setelah wartawan mewawancarai Deputi Gakkum KLH/BPLH Irjen Pol Rizal Irawan. Kemudian, pihak penjaga perusahaan memanggil wartawan, yang berujung pada tindakan kekerasan.

"Dalam kejadian tersebut, satu orang wartawan dan satu anggota tim Biro Humas mengalami luka-luka akibat tindakan pemukulan oleh pihak penjaga perusahaan," ujar Sekretaris Utama KLH Rosa Vivien.

Kementrian LH mengecam keras tindakan penyerangan terhadap wartawan, karena mengganggu kebebasan jurnalistik, keamanan masyarakat, mencerminkan lemahnya komitmen perusahaan terhadap prinsip tata kelola lingkungan yang bertanggung jawab, serta menandai sikap yang bertentangan dengan kebebasan pers dan perlindungan profesi jurnalis.

"Kami akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk memastikan seluruh proses hukum berjalan dengan tegas, serta memberikan pendampingan kepada pihak-pihak yang menjadi korban dalam insiden ini," jelasnya.

Kecaman AJI dan LBH Pers

Kecaman atas kekerasan terhadap pers itu juga datang dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Biro Banten dan LBH Pers. Mereka mendesak pelaku pengeroyokan delapan wartawan di Serang itu untuk ditangkap.

"Berdasarkan keterangan dari korban, kekerasan tersebut diduga kuat dilakukan oleh gabungan oknum aparat Brimob, pihak keamanan perusahaan, ormas, dan karyawan perusahaan," demikian keterangan bersama AJI dan LBH Pers yang diterima CNNIndonesia.com.

Siaran pers itu diteken atas nama Koordinator AJI Jakarta Biro Banten M Iqbal dan Direktur Eksekutif LBH Pers Mustafa.

Salah satu jurnalis yang meliput, dan juga jadi korban kekerasan, mengatakan mereka dikeroyok setelah pejabat Kementrian LH meninggalkan lokasi. Menurut dia salah satu pengeroyok jurnalis peliput itu ada seseorang berpakaian Brimob.

"Akibat peristiwa itu, beberapa jurnalis mengalami luka serius dan dibawa ke rumah sakit. Sementara jurnalis lainnya terpaksa berlari menyelamatkan diri sejauh beberapa kilometer. Selain jurnalis, Deputi Gakkum KLHK juga turut menjadi korban penganiayaan," demikian pernyataan AJI-LBH Pers.

Atas dasar itu, AJI dan LBH Pers mendesak Polda Banten dan Polri segera menangkap dan memproses hukum seluruh pelaku pengeroyokan, baik dari unsur aparat, pihak keamanan perusahaan, maupun ormas. Jangan ada impunitas bagi oknum kepolisian yang terlibat.

"Kekerasan terhadap jurnalis, khususnya yang berkaitan dengan isu lingkungan merupakan ancaman yang serius terhadap upaya penegakkan hukum dan demokrasi. Ini bukan hanya serangan terhadap individu, tapi juga serangan terhadap hak publik untuk mendapatkan informasi," katanya, "Negara tidak boleh membiarkan peristiwa seperti ini berulang."

Sementara itu, Polda Banten mengaku tengah menyelidiki pria dengan baju Brimob tersebut.

"Masih dalam penyelidikan ya, kalau memang terbukti akan kita proses, (kesatuan mana) masih lidik," ujar Kabid Propam Polda Banten, Murwoto, Kamis, (21/8).

Pria berbaju Brimob yang diketahui bernama Herdianitu melarang awak media mengambil gambar di PT GRS. Ia juga diduga turut serta mengeroyok awak media dan pegawai Kementerian LH yang sedang menutup perusahaan peleburan timah tersebut.

"(Keberadaan Polri disini) akan kita dalami, kami turun dari Polda, apakah memang ada anggota Brimob yang terlibat dalam kejadian tersebut," jelas Murwoto.

(ynd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER