Kapolri Resmikan Patung M Jasin, Abadikan Sejarah Polisi Istimewa

CNN Indonesia
Kamis, 21 Agu 2025 12:19 WIB
Patung pahlawan nasional Polri, Moehammad Jasin, diresmikan dalam rangkaian upacara peringatan Hari Juang Polri 2025.
Patung pahlawan nasional Polri, Moehammad Jasin, diresmikan dalam rangkaian upacara peringatan Hari Juang Polri 2025. (Arsip Polri)
Surabaya, CNN Indonesia --

Patung pahlawan nasional Polri, Moehammad Jasin, di Jalan Dr Soetomo, Surabaya, diresmikan dalam rangkaian upacara peringatan Hari Juang Polri 2025, Kamis (21/8).

Patung berwarna biru yang menggambarkan M Jasin menunggangi kuda sambil memberi hormat itu diresmikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Upacara tersebut juga dihadiri keluarga besar M Jasin, yakni putrinya, Rubiyanti.

Upacara dimulai pukul 08.00 WIB dan berlangsung dengan khidmat. Jenderal Listyo Sigit bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam kesempatan itu, ia membacakan kembali naskah Proklamasi Polri yang menjadi tonggak berdirinya Kepolisian Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk bersatu dengan rakyat dalam perjuangan mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945, dengan ini menyatakan polisi sebagai Polisi Republik Indonesia. Surabaya, 21 Agustus 1945. Atas nama seluruh warga polisi. Moehammad Jasin, Inspektur Polisi Kelas I," kata Sigit.

Putri M Jasin, Rubiyanti, mengaku terharu dan bangga karena perjuangan sang ayah ternyata masih dikenang oleh institusi Polri hingga hari ini.

"Saya sangat bangga, juga terharu ya. Ini kan memperlihatkan perjuangan bapakku, perjuangan Polisi Istimewa, perjuangan Polisi Republik Indonesia. Saya terima kasih sekali. Jadi, setiap tahun dilakukan, dari tahun 2024 ya, ada Hari Juang, tahun ini juga 2025," kata Rubiyanti.

Rubiyanti mengatakan, patung tersebut sangat merepresentasikan sosok ayahnya yang tegap, gagah, ramah dan murah senyum.

"Patung itu memang memperlihatkan Bapak, ya. Bapak, lihat saja badannya, tegap, smiling, selalu smile. Selalu ramah," tambahnya.

Lebih jauh, ia mengenang M Jasin sebagai sosok yang tegas dan disiplin dalam mendidik anak-anaknya. Ia juga menekankan, integritas adalah nilai yang selalu dijaga ayahnya semasa hidup.

"Dia ingin polisi ini menjadi polisi yang profesional, ya. Polisi yang baik, polisi yang terhadap masyarakat, ya dan yang peduli, lurus. Dia inginkan itu, jujur terutama. Karena bapak saya sangat jujur," jelasnya.

Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Dr. H. Moehammad Jasin adalah sosok polisi pejuang yang namanya melekat kuat dalam sejarah bangsa Indonesia. Dengan kepemimpinannya yang tegas, keberanian yang luar biasa, serta dedikasinya terhadap tanah air, M. Jasin dikenang sebagai teladan bagi generasi penerus, baik di lingkungan kepolisian maupun masyarakat luas.

Tidak hanya aktif dalam dunia kepolisian, M. Jasin juga terjun langsung dalam perjuangan melawan penjajah. Ia berperan penting dalam peristiwa-peristiwa bersejarah seperti Pertempuran Surabaya, penumpasan pemberontakan PKI di Madiun, hingga menjaga kedaulatan negara dari berbagai ancaman separatis.

Karier awal Jasin diwarnai oleh keterlibatannya di Gresik dan Surabaya sebagai instruktur di Sekolah Polisi. Ia melatih Polisi Istimewa dan Seinendan tidak hanya dalam disiplin kepolisian, tetapi juga taktik kemiliteran. Dari sinilah perannya dalam perjuangan kemerdekaan semakin menonjol.

Momen penting terjadi setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada 21 Agustus 1945, Jasin memproklamasikan Polisi Istimewa menjadi Polisi Indonesia. Tindakan ini menegaskan bahwa kepolisian telah bebas dari ikatan Jepang dan berdiri sebagai alat negara yang merdeka. Langkah tersebut menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan Kepolisian Republik Indonesia.

Surabaya menjadi salah satu pusat pertempuran sengit setelah proklamasi. Jasin berperan langsung dalam perebutan senjata dari Jepang di gudang Don Bosco dan markas Kempeitai. Dengan keberanian besar, ia memimpin negosiasi hingga berhasil mendapatkan senjata untuk pejuang Indonesia.

Ketika pertempuran 10 November 1945 meletus, Jasin mengumumkan bahwa pasukan Polisi Istimewa telah dimiliterisasi dan ikut bertempur melawan Sekutu. Pasukan yang dipimpinnya turut serta di berbagai front pertempuran. Setelah Surabaya jatuh, Jasin memindahkan markas ke Sidoarjo dan bahkan bergerilya di sekitar Gunung Wilis saat Agresi Militer Belanda berlangsung.

Pendiri Brigade Mobil (Brimob)

Nama M. Jasin tidak dapat dipisahkan dari sejarah Brigade Mobil (Brimob). Pada November 1946, melalui konferensi Djawatan Kepolisian Negara di Purwokerto, ia diangkat sebagai Komandan Mobiele Brigade Besar (MBB) Jawa Timur. Kesatuan ini kemudian berkembang menjadi pasukan Brimob yang kita kenal sekarang, berfungsi ganda sebagai pasukan kepolisian sekaligus pasukan tempur dalam mempertahankan negara.

Di bawah komandonya, Mobrig terlibat dalam berbagai operasi besar, termasuk menumpas pemberontakan PKI di Madiun pada 1948. Setelah Madiun berhasil direbut kembali, Jasin memimpin operasi pembersihan di Blitar Selatan. Ia juga berperan dalam menghadapi pemberontakan APRA, Darul Islam, hingga PRRI di Sumatera.

(frd/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER