Polisi: Demo Tolak Kenaikan PBB di Bone Disusupi Anarko

CNN Indonesia
Rabu, 20 Agu 2025 02:30 WIB
Polisi menyatakan kelompok anarko menyusupi demo penolakan kenaikan PBB-P2 di Bone, Sulsel, yang berujung ricuh.
Polisi menyatakan kelompok anarko menyusupi demo penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan, sehingga ricuh. Ilustrasi (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Makassar, CNN Indonesia --

Polisi menyatakan kelompok anarko menyusupi demo penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan, sehingga ricuh.

"Yang memicu terjadinya bentrok, disusupi oleh kelompok anarko," kata Kapolres Bone, AKBP Sugeng Setyo Budhi, Selasa (19/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sugeng mengklaim telah berkoordinasi dengan pihak koordinator aksi. Menurutnya, massa yang bertahan hingga dini hari merupakan kelompok anarko, bukan massa yang tergabung dalam aksi penolakan kenaikan PBB-P2.

"Saya sudah koordinasi dan mereka sudah ada di rumah. Jadi yang sekarang bertahan dengan polisi adalah kelompok anarko," ujarnya.

Sugeng mengatakan bahwa pihaknya mengamankan sejumlah orang dari kelompok anarko yang diduga berasal dari luar Kabupaten Bone.

"Ada yang sudah diamankan beberapa orang dari kelompok anarko, mereka berasal dari luar Bone," ujarnya.

Hingga pukul 23.55 WITA, massa aksi masih terlibat bentrok di beberapa titik.

Mereka pun dipaksa bubar oleh aparat kepolisian setelah melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan PBB-P2 di kantor Bupati Bone hingga malam hari.

Pemkab Bone telah memutuskan menunda kenaikan PBB-P2 setelah muncul gelombang protes.

Sekda Bone Andi Saharuddin menerangkan bahwa pihaknya telah komunikasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sehingga diputuskan ditunda kenaikan PBB-P2 tersebut.

"Penyesuaian 65 persen ini ditunda dulu. Sesuai arahan pemerintah pusat terkait PBB-P2 di wilayah Kabupaten Bone, maka dari itu kita tunda dan akan kita kaji ulang kembali," kata Andi Saharuddin kepada wartawan, Selasa (19/8).

Saharuddin menerangkan pihaknya akan melakukan kajian terkait tarif PBB-P2 tersebut. Ia pun meminta masyarakat yang sudah membayar pajak tak perlu khawatir.

(fra/mir/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER