Ratusan Siswa NTT Keracunan, Anggota DPR Minta MBG Dievaluasi

CNN Indonesia
Jumat, 25 Jul 2025 13:16 WIB
Sejumlah anggota DPR RI mendesak evaluasi program makanan bergizi gratis (MBG) setelah keracunan massal ratusan siswa di NTT. Perbaikan tata kelola diperlukan.
Anggota Komisi III DPR meminta agar program makanan bergizi gratis (MBG) segera dievaluasi buntut keracunan massal ratusan siswa usai mengkonsumsi MBG di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam dua hari berturut-turut. (CNN Indonesia/Elly)
Kupang, CNN Indonesia --

Sejumlah politisi di DPR meminta agar program makanan bergizi gratis (MBG) segera dievaluasi buntut keracunan massal ratusan siswa usai mengkonsumsi MBG di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam dua hari berturut-turut.

"Harus segera dievaluasi," kata anggota Komisi III DPR dari PKS Nasir Djamil saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com di sela kunjungan ke Polda NTT, Jumat (25/7).

Menurut Nasir, kasus keracunan yang terjadi lagi dalam program MBG harus diselidiki agar insiden ini tak terulang.

Dia mengatakan maksud dan tujuan dari pemberian MBG kepada para siswa untuk meningkatkan ketahanan sehingga para siswa bisa belajar dengan baik.

Nasir menyayangkan peristiwa keracunan ratusan siswa yang dalam pekan ini terjadi di Kota Kupang dan di Sumba Barat Daya.

"Kami sangat menyayangkan peristiwa (keracunan) itu terjadi dan mudah-mudahan bisa (segera) dievaluasi," ujar Nasir yang duduk di Komisi III DPR.

Sementara itu, Anggota Komisi III lainnya Benny Harman mengatakan kasus keracunan tersebut menunjukkan tidak siapnya pengelolaan MBG. Dia menganggap program MBG ini belum siap dan matang.

Politikus Demokrat itu menyebut tata kelola program MBG harus diperbaiki sehingga program tersebut bisa lebih baik dan tidak terulang lagi peristiwan keracunan di kemudian hari.

"Kita minta supaya persiapannya harus lebih matang kalau bisa tata kelolanya harus diperbaiki," ujar Benny di Polda NTT.

Benny menyebut pihaknya meminta kepada Kapolda NTT, Irjen Rudi Darmoko turut mengawasi dan menerjunkan anggotanya untuk membantu mengawal program MBG.

"Tadi saya juga meminta Kapolda (NTT) untuk membantu ikut membanti memobilisasi anggota-anggota untuk ambil bagian dalam pemberian makanan bergizi gratis ini," ujarnya.

Benny berharap kasus keracunan siswa usai mengkonsumsi MBG tidak terulang lagi, karena program MBG sebenarnya program yang baik.

"Kasus-kasus begitu jangan terulang lagi harus dilakukan perbaikan, evaluasi supaya ke depan lebih baik, tidak boleh kasus ini dijadikan alasan untuk kita stop, tidak boleh. Kita harus evaluasi melakukan perbaikan supaya ke depan lebih baik lagi," ujarnya.

Sebelumnya puluhan siswa dari tiga sekolah di Sumba Barat Daya diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan pada Rabu (23/7).

Para siswa mengalami pusing, sakit perut melilit, mual, muntah dan sakit kepala bahkan pingsan sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit dan Puskesmas untuk mendapat pertolongan medis.

Kemudian pada Selasa (22/7) sekitar 200 peserta didik SMP Negeri 8 Kota Kupang diduga mengalami keracunan akibat mengkonsumsi MBG pada Senin (21/7).

Dari 200 siswa yang keracunan, 140 orang dilarikan ke rumah sakit karena mereka mengalami sakit perut, sakit kepala, pusing, muntah dan mual. Bahkan ada yang sampai histeris akibat tidak bisa menahan sakit yang dialami.

Ratusan siswa tersebut mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum SK. Lerik Kota Kupang, RS Siloam dan RS Mamami.

Namun dua penyedia yakni SPPG Kelapa Lima 1 di Kota Kupang yang melayani MBG di SMP Negeri 8 Kota Kupang dan SPPG Kota Tambolaka yang melayani MBG untuk SMK Negeri 2 Tambolaka, SMK Don Bosco dan SMA Negeri 1 Kota Tambolaka masih tetap bungkam saat dimintai konfirmasi oleh wartawan.

(fra/ely/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER