Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyatakan akan mengundang para kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat (SR) ke Jakarta untuk mendapatkan arahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.
"Kepala sekolah (SR) ini semua sudah mengikuti pembekalan. Kalau guru baru dimulai, tapi masih online, yang pada saatnya kami mohon kesediaan Presiden nanti untuk memberikan arahan langsung kepada kepala sekolah dan seluruh guru. Insya Allah akan berkumpul di Jakarta, kalau memungkinkan," kata Gus Ipul kala meninjau SR 20 di Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY, Rabu (16/7).
Gus Ipul belum menentukan kapan pelaksanaan pemberian arahan ini. Pasalnya, ia masih mempertimbangkan jadwal dari Prabowo selaku presiden yang menggagas program Sekolah Rakyat di bawah Kementerian Sosial.
Sekjen PBNU itu bilang, saat ini terhitung ada 100 kepala sekolah dari total 100 unit Sekolah Rakyat yang disiapkan. Sementara guru berjumlah 1.500 lebih, lalu tenaga pendidik 2 ribu.
Menurut Gus Ipul, dari 100 unit Sekolah Rakyat itu bisa memfasilitasi pendidikan bagi 9.700 lebih siswa dari kalangan keluarga miskin atau miskin ekstrem berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Adapun sejumlah Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi sejak Senin (14/7) kemarin, kata Gus Ipul, masih menggunakan bangunan sementara meminjam aset di daerah.
Oleh karenanya, lanjut dia, pemerintah pusat akan melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) masih akan melakukan pembangunan untuk gedung permanen Sekolah Rakyat di 100 titik nantinya. Sementara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bertugas mencarikan lahan.
"Jadi, ini (Sekolah Rakyat yang sekarang) sifatnya sementara hanya untuk satu tahun ke depan. Sekarang sudah dirancang, bulan September insyaallah Kementerian PU sudah memulai membangun di 100 titik itu," imbuh Gus Ipul.
"Tapi nanti akan ada partisipasi swasta juga. Jadi bisa lebih dari 100 lah. Tahun ini dibangun, tahun depan insyaallah selesai," sambungnya.
Lebih jauh, Gus Ipul mengungkap ada sejumlah kendala yang ditemukan selama pelaksanaan program Sekolah Rakyat sejak hari pertama Senin kemarin. Beberapa di antaranya yang dilaporkan adalah kekurangan air hingga aliran listrik yang tiba-tiba putus.
Akan tetapi, klaim dia, semua permasalahan itu bisa diatasi dan tak menimbulkan masalah berarti. Terlebih, para kepala sekolah di tiap-tiap Sekolah Rakyat sudah melalui pembekalan, sehingga bisa mencari solusi untuk tiap persoalan, termasuk dengan bekerja sama pemerintah daerah.
Gus Ipul mengklaim untuk para peserta didik antusias mengikuti kegiatan pembelajaran atau kehidupan berasrama di Sekolah Rakyat. Meski, diakui ada satu dua siswa yang mungkin masih belum terbiasa.
"Ya secara umum ada juga ini yang sakit, satu dua, ada yang mungkin rindu rumah. Ada lah yang seperti itu. Tapi secara umum bisa diatasi," katanya.
(kum/kid)