Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan belasungkawa atas kepergian Arya Daru Pangayunan alias ADP (39), diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia yang ditemukan tewas dalam kondisi wajah terlakban.
Dalam keterangan yang dibagikan, disebutkan bahwa almarhum merupakan alumnus Hubungan Internasional (HI) Fisipol UGM.
Rektor UGM Bidang Kemahasiswaa, Pegabdian kepada Masyarakat dan Alumni UGM, Arie Sujito mengatakan, peristiwa meninggalnya Arya sungguh menyedihkan sekaligus mengagetkan bagi kampus.
UGM pun mengucapkan duka cita atas kepergian almarhum yang disebut sebagai sosok alumnus berprestasi dan memiliki karir cemerlang.
"Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisiNya. Kami juga berharap, jika meninggalnya almarhum yang nampak tidak wajar, perlu diusut tuntas, dan ini demi kemanusiaan dan tanggungjawab perlindungan negara pada warganya," kata Arie dalam keterangan yang diterima, Rabu (9/7).
Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI) UGM juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Arya Daru yang merupakan alumnus HI Angkatan 2005.
"Dikenal sebagai diplomat yang handal, Daru adalah kebanggaan kita semua. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," ucap Nur Rachmat Yuliantoro, Ketua DIHI UGM dalam keterangannya.
Sementara berdasarkan pantauan, rumah duka di Jalan Munggur, Jomblang, Karangbendo, Banguntapan, Bantul, sudah dipenuhi pelayat, Rabu (9/6) siang. Karangan bunga duka cita terpampang di jalan sepanjang rumah duka.
Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terbungkus isolasi atau lakban di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 WIB.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, polisi juga menyebut, barang milik korban tidak ada yang hilang.
Berdasarkan olah TKP, polisi menemukan sidik jari korban pada lakban yang menutup wajahnya. Namun, hal itu akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membenarkan bahwa pria yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi wajah terbungkus lakban di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan staf mereka.
Juru bicara Kemlu RI Rolliansyah 'Roy' Soemirat mengatakan bahwa ADP merupakan staf atau diplomat Kemlu.