Sebab Kantor Satpol PP Gorontalo Diserang Versi Polda: Polisi Disetrum

CNN Indonesia
Selasa, 08 Jul 2025 12:32 WIB
Polda Gorontalo ungkap dugaan penyebab penyerangan kantor Satpol PP oleh anggota polisi.
Ilustrasi. Kantor Satpol PP Gorontalo diserang anggota polisi. (iStock/ManuelVelasco)
Makassar, CNN Indonesia --

Dirkrimsus Polda Gorontalo, Kombes Pol Maruly Pardede mengungkapkan dugaan penyebab terjadinya penyerangan dan perusakan di kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Gorontalo oleh anggota polisi.

Maruly mengklaim peristiwa itu diduga disebabkan sikap arogan petugas Satpol PP menyetrum anggota polisi, inisial Bripda DOL yang berujung pengeroyokan.

"Kami menghargai setiap aparat pemerintahan mempunyai tugas. Tapi, tidak membenarkan adanya sikap arogansi, dengan cara-cara seolah-olah masyarakat adalah pelaku kriminal," kata Maruly kepada wartawan, Selasa (8/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maruly menambahkan kasus pengeroyokan terhadap Bripda DOL terjadi di depan salah satu kafe di Kota Gorontalo, Minggu (6/7) sekitar pukul 02.00 WITA.

Kala itu, Bripda DOL yang mengendarai sepeda motor melintas di lokasi dan melihat ada keramaian. Bripda DOL yang bertugas di Ditreskrimsus Polda Gorontalo singgah lalu mengecek.

"Saat turun dari kendaraan, salah satu petugas Satpol PP mendatangi Bripda DOL, kemudian diminta menunjukkan KTP dengan nada arogan. Kemudian diduga terjadi perdebatan, sehingga berujung pada penganiayaan dan pengeroyokan," ungkapnya.

Pada saat terjadi pengeroyokan terhadap Bripda DOL, salah satu petugas Satpol PP mengeluarkan alat setrum lalu menyetrum ke anggota polisi hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

"Yang mana alat setrum itu mungkin terlalu berlebihan bagi kami. Penyiksaan terhadap korban disetrum di bagian lehernya di kanan dan di kiri, sehingga anggota tidak dapat melaksanakan tugasnya," jelasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro dalam kasus ini telah melakukan penyelidikan dan telah mengambil keterangan terhadap lima orang saksi.

"Iya benar, untuk saksi-saksi sudah ada lima orang yang diperiksa," kata Desmont Harjendro kepada CNNIndonesia.com.

(mir/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER