Wali Kota Farhan Capek dengan Konflik Bandung Zoo, Ancam Evaluasi Izin

CNN Indonesia
Jumat, 04 Jul 2025 03:20 WIB
Wali Kota Farhan kesal dengan kisruh manajemen yang membuat Bandung Zoo tutup. Padahal selama ini kontribusi hasil kepada pemerintah tidak pernah ada.
Wali Kota Bandung kesal dengan konflik di Bandung Zoo. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Bandung, CNN Indonesia --

Wali Kota Bandung Muhamad Farhan mengaku sudah capek dengan keributan antara manajemen baru dan lama Bandung Zoo.

"Iya makanya saya menghimbau pada manajemen jangan berantem wae (melulu). APH udah turun, pemerintah udah turun, kurang naon (kurang apa). Ini lama-lama kita capek loh ngurusnya, karena ini berantem internal terus," kata Farhan, saat diwawancarai wartawan di Bandung, Kamis (3/7).

Farhan pun mengatakan, jika sampai terjadi penutupan pada Bandung Zoo, pihak yang musti bertanggungjawab adalah pihak pengelola, baik manajemen baru ataupun manajemen lama. Farhan mengaku pemerintah tak akan ikut campur karena selama ini kebun binatang itu tak pernah bagi hasil dan pajaknya juga sangat kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya itu mah tanggung jawab mereka dong sebagai pengelola. Jangan terus dijadikan tanggung jawab pada pemerintah. Tuh pemerintah itu sudah berbaik hati. Tuh tanah punya pemerintah, enggak pernah bayar sewa, enggak pernah bagi hasil. Enggak ada masuk ke pemerintah mah. Itu adalah sedikit apa namanya, pajak hiburan tapi kan tidak mungkin kita samakan dengan pajak hiburan karaoke gitu, kan ini mah pajak hiburan edukatif kecil sekali kurang apa kita?" katanya.

Farhan bahkan mengancam akan meminta Kementerian Kehutanan agar meninjau kembali pemberian izin konservasi Bandung Zoo.

"Kalau memang begini, saya bukan tidak mungkin akan segera meminta Kementerian Kehutanan meninjau ulang pemberian izin konservasi di situ, kepada pengelola kebun binatang Bandung," kata dia.

Bandung Zoo atau yang lebih dikenal kebun binatang Bandung, yang ada di Jalan Tamansari, Kota Bandung, tutup dari kunjungan, pada Kamis (3/7). Penutupan, diduga karena adanya keributan di ruangan keuangan manajemen Bandung Zoo, semalam kemarin, Rabu (2/7).

Pantauan wartawan, terlihat sejumlah petugas keamanan berdiri di pintu pengecekan tiket. Ada juga beberapa karyawan Bandung Zoo, terpantau ada di luar area.

Humas Bandung Zoo pada manajemen lama, Sulhan Syafii menuturkan penutupan berawal dari para pekerja kebingungan karena adanya dualisme pada pengurusan Bandung Zoo, yakni oleh manajemen lama dan baru.

Kemudian, para pekerja yang tergabung dalam serikat kerja Bandung Zoo, memanggil manajemen baru guna menanyai keabsahan pengurusan Bandung Zoo.

Menurut Sulhan manajemen baru tidak dapat menunjukkan akta pengurusan tersebut. Kemudian serikat pekerja memanggil manajemen lama, untuk ditanyai hal yang sama.

Pihak manajemen lama pun menunjukkan akta atau keabsahan administratif Bandung Zoo. Atas dasar itu, para serikat kerja pun memberikan kunci ruangan keuangan kepada manajemen lama.

"Kita kuasai ruangan keuangan, disitu minta manajemen lama untuk ngunci ruangan. Disitu ributnya. (Dari manajemen baru) Jangan di kunci, disitulah ada keributan. Kira- kira itu yang terjadi tadi malam," katanya.

Sulhan menuturkan, dengan adanya dualisme pada pengurusan Bandung Zoo, berimbas pasa satwa koleksi Bandung Zoo. Ia menyebut, sejak masuknya manajemen baru di Bandung Zoo, terhitung pada Maret 2025, ada tujuh hewan yang mati.

"Imbasnya 20 Maret sampai saat ini, ada tujuh satwa yang mati dan satu stres," katanya.

Tak hanya itu, imbas lainnya yakni soal pengurusan kompos. Sulhan mengaku adanya campur tangan manajemen baru mengurusi kompos, yang membuat menjadi pengurusannya berantakan.

"Misalnya di bagian kompos, harusnya pekerja tiga orang, kemudian di efisiensi menjadi dua. Sama mereka (manajemen baru) cuma satu pekerja. Akhirnya berantakan lagi. Kita sudah hitung, tapi kata mereka terlalu banyak. Akhirnya kompos kita yang pernah jadi contoh akhirnya berantakan," katanya.

Sulhan mengaku belum dapat mengetahui sampi kapan penutupan akan dilakukan. Namun ia berharap akan segera ada jalan tengah bagi manajemen baru dan manajemen lama.

"Semoga hari ini saja tutupnya. Karena kita akan beresin hari ini," katanya.

Sementara itu Ully Rangkuti Humas Bandung Zoo manajemen baru mengatakan, ia tidak mengetahui pasti penyebab penutupan hari ini.

"Kalau penyebabnya, saya tidak tahu pasti. Tapi penutupannya sendiri, itu juga kami ketahui baru tadi pagi. Tapi yang jelas, tadi ada pengunjung-pengunjung yang akhirnya balik kanan," kata Ully, saat ditemui di gerbang depan Bandung Zoo, pada waktu yang sama.

Ully menuturkan ada banyak rombongan yang ingin mengunjungi Bandung Zoo pada musim lobur anak sekolah saat ini. Ully menegaskan, jika penutupan dilakukan oleh manajemen lama.

"Ada yang dari Garut, ada ibu dengan tiga anaknya masih kecil-kecil dan seorang bayi. Ada juga rombongan dari TK di Nanjung. Itu terpaksa balik kanan. Dan kami cuma bilang bahwa ini dilakukan oleh manajemen lama. Mereka tidak tahu mengenai soal itu," katanya.

Terkait soal adanya keributan di ruangan keuangan yang menyebabkan penutupan operasional Bandung Zoo, Ully pun enggan menjelaskan hal tersebut.

"Soal keributan semalam itu cukup sensitif ya. Kami sudah menunggu beberapa pimpinan. Akan lebih enak kalau memang itu disertakan pimpinan di situ. Yang jelas ya, itu di luar kuasa," katanya.

Ully menuturkan, soal berapa lama akan dilakukan penutupan, hal itu belum dapat diketahui secara pasti. Namun, Ully memastikan jika perawatan terhadap satwa akan tetap dilakukan.

"Pokoknya intinya, satwa tidak terganggu," ucapnya.

Disinggung soal pernyataan Menteri Zulkifli Hasan soal adanya tujuh satwa yang mati, Ully berdalih kematian satwa bukan karena salah kelalaian, melainkan faktor usia dan cuaca, serta sebab lainnya.

"Memang ada, kami sudah sampaikan ya sebelumnya mungkin ya. Ada satwa-satwa yang mati, itu penyebabnya sebagian besar karena usia dan cuaca. Ada juga memang ada sebab lain, tapi itu sudah di, kami sudah menyampaikan ke BKSDA. Sudah diperiksa juga oleh BKSDA. Sudah ada BAP-nya," terang dia.

Dengan tutupnya Bandung Zoo, sebagian masyarakat yang sudah ada di Bandung Zoo mengaku kecewa atas penutupan ini.

"Kecewa sih, enggak ada pemberitahuannya kalau tutup. Ini saya membawa anak dan keponakan mau lihat satwa-satwa," ujar Iis (40) warga Cicadas, Kota Bandung.

Hal senada diungkap Dadi warga Cicaheum. Dia pun memutuskan untuk mencari tempat liburan alternatif ketika kebun binatang tutup.

"Ya mau bagaimana lagi, niat hati mau lihat satwa, tapi karena tutup ya kita cari tempat liburan lain saja," ujarnya.

(csr/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER