Warga di Wadas hingga Demak Tolak Ganjar Dapat Penghargaan Lingkungan

CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2022 16:12 WIB
Sejumlah warga Jateng menilai apa yang dilakukan Gubernur Ganjar Pranowo selama ini bertolak belakang dengan penghargaan lingkungan dari KLHK.
Sejumlah warga Jawa Tengah (Jateng) keberatan Gubernur Ganjar Pranowo mendapat penghargaan lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah warga Jawa Tengah (Jateng) keberatan Gubernur Ganjar Pranowo mendapat penghargaan lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Warga Rembang, Suharno, berpendapat selama ini Ganjar justru tidak mengutamakan lingkungan hidup. Menurutnya, Ganjar tak pantas mendapat penghargaan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Faktanya apa yang dilakukan Ganjar bertolak belakang dengan apa yang diterima penghargaan tersebut," kata Suharno secara daring, Kamis (21/7).

Suharno menduga kementerian yang dipimpin Siti Nurbaya itu kurang cermat dalam melakukan penilaian atau menutup mata terhadap rekam jejak Ganjar selama menjadi gubernur Jateng.

Suharno mengaku terdampak langsung atas kebijakan Ganjar yang memberikan izin operasional kepada pabrik semen. Menurutnya, aktivitas pabrik semen itu mengancam kerusakan lingkungan di Rembang.

Pihaknya sudah melakukan gugatan atas keputusan Ganjar itu. Kemudian pada 2016, Mahkamah Agung (MA) mengabulkan gugatan dan memerintahkan Ganjar untuk mencabut izin pabrik.

"Intinya Ganjar dan pihak semen itu kalah. Tapi kenapa Ganjar malah mengeluarkan izin baru?" ujarnya.

"Berarti ketika hari ini, ketika Ganjar masih membangkang aturan hukum, putusan MA, berarti KLHK itu mendukung Ganjar untuk membangkang hukum," imbuhnya.

Tak hanya Suharno, Warga Wadas Feri Hidayah juga tak setuju Ganjar mendapat penghargaan lingkungan. Feri menyebut Ganjar sosok yang melanggengkan penambangan batu andesit meski ditolak warga.

Penambangan itu dilakukan untuk menyediakan bahan material Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener.

"Kami warga Wadas Kecamatan Bener yang mana ada PSN yang kami dari Wadas itu terkena dampak. Bagi kami, Ganjar belum tepat mendapat penghargaan," kata Feri.

"Kami yang tinggal yang tempatnya bakal ditambang, kemungkinan yang di pesisir bakal banjir karena resapan bakal dikupas dan dibersihin, ditambang, tidak bisa menahan air lagi," imbuhnya.

Penolakan juga datang dari Demak. Masnuah, salah satu warga di sana khawatir dengan dampak lingkungan proyek pembangunan Tol Semarang-Demak.

Menurutnya, proyek tersebut akan menyumbang penurunan muka tanah di Demak. Padahal, tanah di Demak sudah banyak yang ambles.

"Di Demak itu sudah banyak desa-desa pesisir tenggelam, dari dampak abrasi, amblesnya muka tanah," katanya.

"Kondisi tanah di Demak berdasarkan penelitian adalah karena abrasi saja sudah membuat amblesnya tanah 1-15 cm. Salah satunya karena pembangunan, industri, pabrik-pabrik yang menyedot air, ditambah lagi ini tol nanti," imbuhnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan lingkungan dari KLHK.

Penghargaan itu bertajuk Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2021 yang diberikan secara langsung oleh Wakil Menteri LHK Alue Dohong didampingi Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Bambang Soepriyanto di Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta pada Rabu (20/7).

(yla/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER