Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati meminta keterbukaan informasi terkait dokumen atau obat-obatan yang terbakar dalam kasus kebakaran kantor BPOM.
Dia meminta pihak BPOM tak menutupi dokumen apa saja yang sekiranya ikut terbakar dalam insiden yang diklaim hanya terjadi selama 30 menit itu.
"Harus dipastikan dokumen atau obat-obatan yang ada dalam gedung yang terbakar apa saja," kata Kurniasih kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (19/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga meminta agar insiden kebakaran ini diusut tuntas hingga diketahui penyebab kebakaran kantor BPOM. Selanjutnya, hasil pengusutan dan evaluasi ini harus dibuka ke publik secara transparan.
"Segera dilakukan evaluasi penyebab kebakaran dan disampaikan secara transparan kepada publik," kata dia.
Lebih lanjut, Kurniasih juga meminta agar BPOM dan pemerintah meningkatkan kewaspadaan serta pengamanan di area kantor yang termasuk sektor esensial.
Dalam kesempatan itu, Kurniasih mengatakan pihaknya tengah membahas terkait pemanggilan BPOM dan pihak terkait atas insiden kebakaran ini.
"(Pemanggilan) sedang dibicarakan. Kita masih dalam masa reses," katanya.
Kantor BPOM di Jalan Percetakan Negara Raya Nomor 29, Johar Baru, Jakarta Pusat terbakar pada Minggu (18/7) sekitar pukul 21.30 WIB. Sebanyak 17 unit mobil pemadam kebakaran dan 75 personel dikerahkan untuk memadamkan api.
Pukul 23.00 WIB, petugas mulai melakukan proses pendinginan dan penguraian/pembuangan asap di area terbakar lantai dasar kantor BPOM. Pemadaman dinyatakan selesai pada Senin pukul 00.42 WIB atau sudah berstatus hijau.
Meski begitu, BPOM mengklaim kebakaran hanya terjadi sekitar 30 menit dengan total kerugian yang ditaksir mencapai Rp600 juta.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Asril Rizal menjelaskan kronologi kebakaran dimulai ketika kantor BPOM sedang ada perbaikan panel di Gedung Lorong F Timur dan F Barat.
"Ketika menaikkan MCB, timbul ledakan. Petugas keamanan BPOM ingin melakukan pemadaman karena asap yang ditimbulkan pekat. Petugas kewalahan melakukan pemadaman," kata Asri dikutip Antara.