
PDIP Targetkan Jokowi-Ma'ruf Menang 80 Persen di Solo
CNN Indonesia | Selasa, 12/02/2019 17:26 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menargetkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengantongi 80 persen suara di Kota Solo di Pilpres 2019. Meski saat ini kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah mendirikan posko pemenangan di Solo.
Hal itu disampaikan usai Hadi menyambangi kediaman Ma'ruf di Jakarta, Selasa (12/2). Menurutnya target tersebut realistis mengingat Jokowi memperoleh 84,3 persen suara di Solo saat Pilpres 2014.
"Solo ditarget 80 persen, Jawa Tengah 80 persen," ujar Hadi.
Meski demikian, Hadi enggan membeberkan strategi utama untuk merealisasikan target 80 persen tersebut. Ibarat perang, ia khawatir strateginya akan ditiru oleh lawan, dalam hal ini kubu Prabowo-Sandiaga.
Meski bungkam, Hadi mengklaim pihaknya akan menampilkan kampanye yang santun dengan tidak menjelekkan lawan.
"Kita menyampaikan program-program kerja dari Pak Jokowi selama empat tahun terakhir ini, yang jelas itu. Namun kalau strategi yang lain ya jangan," ujarnya.
Selain menargetkan kemenangan, Hadi mengaku sempat melaporkan keberadaan posko pemenangan di Kota Solo kepada Ma'ruf. Ia mengatakan terdapat Posko Mega Gotong Royong di tingkat kota, kecamatan, hingga RW yang bakal bergerak untuk menggalang suara.
Terkait dengan keberadaan posko, ia pun menyinggung posko yang dibangun oleh pasangan Prabowo-Sandiaga di Solo. Ia menyebut posko Prabowo-Sandi tidak dijaga sehingga terjadi peristiwa kehilangan televisi beberapa waktu lalu.
"Kalau poskonya kehilangan TV berarti tidak ada yang jaga. Kalau di posko saya ada tiga shift. Itu petugas partai yang menjaga posko," ujar Hadi.
Selanjutnya, Wali Kota Solo ini juga menyampaikan kepada Ma'ruf perihal acara yang telah dan akan dilangsungkan di Kota Solo guna mendulang suara. Salah satu acara yang telah terlaksana adalah acara Jaringan Kiai Santri Nasional yang dihadiri Khofifah Indar Parawansa.
Sementara acara yang akan datang, ia menyebut akan ada acara Kirab Nusantara yang diikuti oleh seratus ribu peserta. Namun, ia menyebut Ma'ruf tidak diundang. Ia merasa yakin mampu mengamankan suara Kota Solo tanpa campur tangan Jokowi-Ma'ruf.
"Pak Kiai tidak perlu di Solo. Solo biar diurusi orang Solo," ujarnya.
Di sisi lain, Hadi menegaskan pihaknya tak khawatir suara Jokowi-Ma'ruf bakal tergerus akibat keberadaan Posko Prabowo-Sandiaga di Kota Solo. Ia menilai hal itu bagian dari kompetisi dalam pemilu.
"Saya sering urus sepak bola, sebelum bertanding itu perang urat saraf itu pasti. Ini ya sama, kompetisi," ujar Hadi.
Lebih dari itu, ia mengatakan dirinya sudah banyak mengikuti banyak pemilu. Sehingga ia mengaku memahami bagaimana cara untuk mengamankan suara dari serangan lawan. (jps/osc)
Hal itu disampaikan usai Hadi menyambangi kediaman Ma'ruf di Jakarta, Selasa (12/2). Menurutnya target tersebut realistis mengingat Jokowi memperoleh 84,3 persen suara di Solo saat Pilpres 2014.
"Solo ditarget 80 persen, Jawa Tengah 80 persen," ujar Hadi.
Meski demikian, Hadi enggan membeberkan strategi utama untuk merealisasikan target 80 persen tersebut. Ibarat perang, ia khawatir strateginya akan ditiru oleh lawan, dalam hal ini kubu Prabowo-Sandiaga.
"Kita menyampaikan program-program kerja dari Pak Jokowi selama empat tahun terakhir ini, yang jelas itu. Namun kalau strategi yang lain ya jangan," ujarnya.
Selain menargetkan kemenangan, Hadi mengaku sempat melaporkan keberadaan posko pemenangan di Kota Solo kepada Ma'ruf. Ia mengatakan terdapat Posko Mega Gotong Royong di tingkat kota, kecamatan, hingga RW yang bakal bergerak untuk menggalang suara.
Terkait dengan keberadaan posko, ia pun menyinggung posko yang dibangun oleh pasangan Prabowo-Sandiaga di Solo. Ia menyebut posko Prabowo-Sandi tidak dijaga sehingga terjadi peristiwa kehilangan televisi beberapa waktu lalu.
"Kalau poskonya kehilangan TV berarti tidak ada yang jaga. Kalau di posko saya ada tiga shift. Itu petugas partai yang menjaga posko," ujar Hadi.
Sementara acara yang akan datang, ia menyebut akan ada acara Kirab Nusantara yang diikuti oleh seratus ribu peserta. Namun, ia menyebut Ma'ruf tidak diundang. Ia merasa yakin mampu mengamankan suara Kota Solo tanpa campur tangan Jokowi-Ma'ruf.
"Pak Kiai tidak perlu di Solo. Solo biar diurusi orang Solo," ujarnya.
Di sisi lain, Hadi menegaskan pihaknya tak khawatir suara Jokowi-Ma'ruf bakal tergerus akibat keberadaan Posko Prabowo-Sandiaga di Kota Solo. Ia menilai hal itu bagian dari kompetisi dalam pemilu.
"Saya sering urus sepak bola, sebelum bertanding itu perang urat saraf itu pasti. Ini ya sama, kompetisi," ujar Hadi.
Lebih dari itu, ia mengatakan dirinya sudah banyak mengikuti banyak pemilu. Sehingga ia mengaku memahami bagaimana cara untuk mengamankan suara dari serangan lawan. (jps/osc)
ARTIKEL TERKAIT

Survei: Warga DKI Sangat Maklumi Politik Uang
Nasional 1 minggu yang lalu
Belum Sempat Jenguk, BPN Sebut Prabowo Doakan Ani Yudhoyono
Nasional 1 minggu yang lalu
Ridwan Kamil Dilaporkan ke Bawaslu karena Kampanyekan Jokowi
Nasional 1 minggu yang lalu
PSI Curiga Muchdi PR Jadi Kuda Troya di Kubu Jokowi
Nasional 1 minggu yang lalu
Potensi Blunder Jerat Hukum Para Pendulang Suara Prabowo
Nasional 1 minggu yang lalu
Jokowi: Kalau Saya Politikus, Saya Hanya Bangun di Jawa Saja
Nasional 1 minggu yang lalu
BACA JUGA

Kenali Sosok Capres dan Anggota Dewan Lewat Pintarmemilih.id
Teknologi • 20 February 2019 14:33
PUPR Ungkap Penipuan dalam Program Sejuta Rumah
Ekonomi • 20 February 2019 13:19
Menilik Kertas Kraft Aceh, BUMN Rugi Tempat Kerja Jokowi Dulu
Ekonomi • 20 February 2019 12:02
Selain Literasi Digital, Tekan Hoaks Pakai Stimulasi Otak
Teknologi • 20 February 2019 09:18
TERPOPULER

Ledakan di Mal Taman Anggrek Berasal dari Pipa Gas
Nasional • 4 jam yang lalu
Polisi: Korban Ledakan Mal Taman Anggrek 6 Orang
Nasional 2 jam yang lalu
Jokowi soal Jalan 191.000 Km: Tak Percaya, Ukur Sendiri
Nasional 50 menit yang lalu