Latihan Perang Hari Kedua, 130 Jet Tempur China Seliweran Dekat Taiwan

Sebanyak 130 pesawat militer China terbang di sekitar perairan Taiwan dalam 24 jam terakhir selama latihan militer besar-besaran.

Kementerian Pertahanan Taiwan pada Selasa (30/12) melaporkan 130 jet militer China dan 22 kapal terlihat di sekitar Taiwan dalam 24 jam terakhir hingga pukul 06.00 pagi ini.

Lihat Juga : Eks PM Perempuan Pertama Bangladesh Khaleda Zia Meninggal Dunia

China hari ini resmi menggelar latihan perang hari keduanya. Latihan bertajuk "Misi Keadilan 2025" tersebut dilakukan dengan agenda latihan menembak langsung, yang bertujuan mensimulasikan blokade terhadap pelabuhan-pelabuhan di Taiwan.

Latihan perang China dihelat sejak Senin (29/12) dan akan berakhir pada Selasa pukul 18.00 sore waktu setempat.

Taiwan telah mengecam latihan ini dengan menyebutnya sebagai "intimidasi militer".

China selama ini menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Sementara Taipei ingin merdeka dan telah memiliki pemerintahan sendiri.

Lihat Juga : Operasi CIA AS Lumpuhkan Dermaga Kapal-kapal Narkoba di Venezuela

Latihan perang Beijing dilakukan usai Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan senjata besar-besaran ke Taiwan serta setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi berkomentar bahwa penggunaan kekuatan terhadap Taiwan dapat memicu respons militer dari Jepang.

Beijing telah lama memperingatkan agar negara-negara dunia tidak ikut campur dengan persoalan domestiknya. Pada Senin, Beijing menegaskan bahwa "kekuatan eksternal" mana pun yang mempersenjatai Taipei akan "mendorong Selat Taiwan ke dalam situasi berbahaya yang mengarah pada perang".

Latihan perang China melibatkan sejumlah armada seperti kapal perusak, fregat, pesawat tempur, pesawat pembom, dan drone.

Lihat Juga : Netanyahu Temui Trump di Florida AS, Bahas Gaza sampai Iran

Juru bicara militer China Shi Yi mengatakan Beijing akan mengirim pasukan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan pasukan roket untuk latihan perang tersebut.

Pemerintah China telah menerbitkan peta lima zona besar di sekitar Taiwan yang akan jadi tempat latihan perang. Taiwan menyatakan zona latihan tersebut, yang beberapa di antaranya berada dalam jarak 12 mil laut dari garis pantai, telah memengaruhi jalur pelayaran dan penerbangan internasional.