Tiga negara bagian di Amerika Serikat tengah mengalami peningkatan kasus influenza, yang ditandai dengan kematian pertama pada anak akibat flu pada musim ini.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) pada Jumat (19/12) mengungkap tingkat rawat inap di seluruh negara bagian melonjak sebesar 14,3 persen atau sekitar 9.900 orang, yang dirawat karena flu.
"Colorado, Louisiana, dan New York adalah [negara bagian] yang mengalami peningkatan influenza yang sangat cepat," ujar pakar penyakit menular dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Dr. Andrew Pekosz, pada Selasa (23/12), seperti dikutip Fox 8.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekosz mengatakan strain "flu super" atau subklade K menyebar di seluruh wilayah yang terdampak influenza.
Menurut data terbaru pada 13 Desember, New Jersey, Rhode Island, dan Louisiana juga mencatat tingkat aktivitas flu yang "sangat tinggi".
CDC juga menemukan penyebaran tinggi kasus influenza di New Mexico, Idaho, Michigan, North Carolina, South Carolina, Georgia, Washington DC, Connecticut, Maryland, dan Massachusetts.
Lembaga itu menjelaskan hal ini berdasarkan proporsi kunjungan layanan kesehatan akibat penyakit mirip influenza.
Menurut CDC, hasil uji laboratorium menemukan sekitar 89,8 persen dari 216 virus influenza A yang dikumpulkan sejak 28 September dinyatakan positif subklade K.
Strain influenza A menyebabkan kematian terbanyak pada kelompok usia lanjut, tidak termasuk dalam vaksin flu tahun ini. Hal itu membuat sejumlah pakar khawatir strain ini dapat berkontribusi pada musim flu yang sangat buruk.
Para ahli memperingatkan bahwa AS berpotensi menghadapi musim flu parah kedua berturut-turut.
Musim flu tahun lalu di AS tercatat menjadi yang terburuk dalam 15 tahun, dengan angka rawat inap tertinggi dan sedikitnya 280 kematian anak akibat influenza.
Sebelumnya, subklade K memicu lonjakan awal kasus flu di Inggris, Kanada, dan Jepang, serta mendominasi musim flu yang buruk di Australia.
Laporan dari CDC menunjukkan sekitar 42 persen orang dewasa dan sekitar 41 persen anak-anak di AS telah menerima vaksin flu musim ini.
Lembaga itu juga kembali mengimbau masyarakat berusia enam bulan ke atas untuk mendapatkan vaksin flu tahunan.
Para ahli kesehatan masyarakat menegaskan meski vaksin tidak selalu mencegah seluruh gejala, imunisasi tetap efektif dalam mencegah infeksi berkembang menjadi penyakit parah.
(rnp/dna/bac)