Pemimpin demo Bangladesh tahun lalu, Sharif Osman Hadi (32), tewas di rumah sakit di Singapura pada hari ini, Jumat (19/12).
Ia sempat mengalami luka-luka akibat upaya pembunuhan yang menyasarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri Singapura dalam rilis resmi menyatakan Hadi dirawat di Unit Intensif Bedah Saraf Rumah Sakit Umum Singapura (Singapore General Hospital/SGH) pada 15 Desember.
"Terlepas dari usaha terbaik para dokter dari SGH dan Institut Neurosains Nasional, Saudara Hadi meninggal dunia akibat luka-luka yang didera," demikian pernyataan Kemlu Singapura pada Kamis (18/12).
Singapura juga menyatakan akan membantu kepulangan jenazah Hadi ke Bangladesh.
Menurut media lokal Bangladesh, Hadi ditembak orang tak dikenal di bagian kepala pada 12 Desember di Dhaka. Ia kemudian segera dilarikan ke Dhaka Medical College Hospital untuk menerima perawatan.
Para dokter setempat mengatakan otaknya mengalami kerusakan. Karena kondisi ini lah, dia dievakuasi dari Bangladesh ke Singapura pada 15 Desember.
Saat ini, polisi masih mencari pelaku penembakan Hadi. Mereka bahkan menawarkan hadiah 5 juta taka bagi orang yang punya informasi untuk menangkap dia.
Hadi merupakan pemimpin senior dalam demo besar-besaran Bangladesh pada Agustus tahun lalu. Protes ini berhasil menggulingkan Perdana Menteri yang dianggap otoriter Sheikh Hasina.
Dia juga digadang-gadang menjadi kandidat kuat dalam pemilihan presiden pada Februari mendatang.
Setelah mengetahui kematian Hadi, warga Bangladesh ramai-ramai turun ke jalan.
(isa/bac)