Trump Dongkol dengan Rusia-Ukraina Gegara Perang Tak Kunjung Usai

CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2025 08:55 WIB
Presiden AS Donald Trump disebut "sangat frustrasi" dengan Rusia dan Ukraina gegara terus berperang dan tak menunjukkan tanda-tanda mau berdamai.
Presiden AS Donald Trump disebut sangat frustrasi tak bisa damaikan Rusia dan Ukraina. (REUTERS/Alexander Drago)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut "sangat frustrasi" dengan Rusia dan Ukraina gegara terus berperang dan tak menunjukkan tanda-tanda mau berdamai.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Trump sudah muak dengan perundingan. Dia cuma mau perang ini berakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden sangat frustrasi dengan kedua pihak dalam perang ini," kata Leavitt kepada wartawan pada Kamis (11/12).

"Dia tidak mau perundingan lagi. Dia mau aksi. Dia mau perang ini berakhir," lanjutnya, seperti dikutip dari AFP.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa banyak hal yang tak disetujui pihaknya dalam proposal damai yang diajukan Trump bulan lalu. Proposal berisi 28 poin tersebut salah satunya mendesak Ukraina untuk menyerahkan sejumlah wilayah kepada Rusia.

Menurut Zelensky, proposal itu lebih banyak menguntungkan Rusia daripada Ukraina. Contoh lain, Washington juga cuma ingin Ukraina yang menarik pasukan dari sebagian wilayah Donetsk timur, yang rencananya akan dijadikan zona demiliterisasi. Sementara Rusia tidak diminta demikian.

Lebih lanjut, proposal Trump juga menyatakan Moskow akan tetap berada di wilayah selatan Ukraina, meski mereka diminta mundur dari wilayah utara yang belum dicaplok.

Karena banyak penentangan, Ukraina akhirnya merevisi proposal Trump dan mengirimkan berkas tersebut ke Washington pekan ini. Rincian proposal yang direvisi Ukraina belum diketahui. Namun, proposal itu mencakup 20 poin.

"Kami memiliki dua poin utama yang tak kami setujui: wilayah Donetsk dan segala sesuatu yang terkait dengannya, serta Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia. Ini adalah dua topik yang terus kami diskusikan," kata Zelensky dalam sebuah konferensi pers.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER