Presiden Amerika Serikat Donald Trump meyakini fase kedua gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, akan berlaku dalam waktu dekat.
Dalam pernyataan kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu (3/12), Trump mengatakan saat ini situasi di Timur Tengah terbilang kondusif. Ia berujar perdamaian masih berlangsung di sana, namun orang-orang tidak menyadarinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Trump mengamini bahwa masih ada serangkaian masalah ketika serangan udara Israel dan bombardir masih berlangsung di beberapa wilayah hingga melukai bahkan menewaskan sejumlah orang di Gaza.
"Mereka bilang pada saya bahwa itu terjadi begitu saja. Tapi semuanya berjalan baik. Kita punya perdamaian di Timur Tengah. Orang-orang tidak menyadarinya," kata Trump, seperti dikutip Anadolu Agency.
Pada Rabu malam, Israel kembali menyerang Jalur Gaza hingga menewaskan sedikitnya lima orang. Serangan itu terjadi di wilayah selatan Gaza.
Padahal, Israel dan milisi Hamas saat ini sedang gencatan senjata. Ini menjadi pelanggaran gencatan senjata kesekian kalinya oleh Negeri Zionis.
Serangan ini terjadi tak lama setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan "memberikan respons yang sesuai" terhadap luka yang dialami para prajuritnya dalam bentrokan di Rafah.
Lima tentara Israel diserang saat sedang berjaga di perbatasan Gaza dan Mesir tersebut pada Rabu.
Gencatan senjata Hamas dan Israel hingga kini masih mandek di fase pertama, yang meliputi pertukaran sandera serta tahanan dari kedua belah pihak. Fase kedua belum dimulai lantaran masih ada jenazah sandera yang belum diserahkan Hamas ke Israel.
Per Rabu, tinggal satu jenazah lagi yang masih berada di Gaza. Jenazah tersebut yakni petugas polisi Israel Ran Gvili.
Hamas total telah memulangkan 20 sandera hidup dan 27 dari 28 jenazah sandera ke Israel dengan imbalan pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina.
(blq/rds)