Lithuania Tutup Bandara Lagi karena Insiden Balon, Konflik Makin Panas

CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2025 04:00 WIB
Bandara Vilnius kembali tutup akibat dugaan balon dari Belarus, memicu ketegangan dan tudingan serangan hibrida di tengah situasi Eropa yang sensitif.
Ilustrasi. Bandara Vilnius di Lithuania ditutup gara-gara balon. (Istockphoto/ShutterOK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bandara Internasional Vilnius di Lithuania kembali menghentikan operasi pada Rabu, waktu setempat akibat dugaan kemunculan balon di wilayah udara mereka. Insiden ini menjadi yang terbaru dari rangkaian gangguan serupa yang telah terjadi lebih dari 10 kali sejak awal Oktober.

Melansir Reuters, bandara yang terletak sekitar 30 kilometer dari perbatasan Belarus itu berkali-kali ditutup setelah otoritas mendeteksi balon-balon misterius yang memasuki ruang udara penting bagi penerbangan. Penutupan berulang membuat ribuan penumpang terlantar dan memperburuk ketegangan antara Vilnius dan Minsk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pejabat Lithuania, sebagian balon digunakan untuk menyelundupkan rokok dari Belarus. Namun, pola kemunculan dan arahnya dianggap sebagai tindakan sengaja untuk mengacaukan negeri mereka.

Dugaan itu menguat setelah Eropa memasuki fase kewaspadaan tinggi pasca-insiden drone yang menembus wilayah udara NATO dan meningkatnya ketegangan perang Rusia-Ukraina.

Disebut sebagai 'serangan hibrida'

Menukil Arab News, insiden terbaru terjadi pada Sabtu malam dan berlangsung hingga 11 jam. Otoritas menyebut sedikitnya 60 balon diluncurkan dari kawasan hutan Belarus, dengan 40 di antaranya mencapai area yang kritis bagi keselamatan penerbangan.

Balon-balon itu bahkan diduga diarahkan menuju landasan pacu pada interval waktu yang teratur.

"Ini adalah serangan hibrida yang sangat sinis terhadap ekonomi kami, keamanan penerbangan, dan seluruh bangsa," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Lithuania, Taurimas Valys.

Di sisi lain, Presiden Belarus Alexander Lukashenko sebelumnya mengatakan Belarus bersedia meminta maaf jika terbukti terlibat. Namun, pada Senin, Minsk justru menuduh Lithuania mengirim drone ke wilayah udara mereka untuk kegiatan mata-mata dan penyebaran 'materi ekstremis'.

Kementerian Luar Negeri Belarus memanggil kuasa usaha Lithuania, Erikas Vilkanecas, dan menuntut penjelasan serta investigasi. Mereka menyatakan berhak mengambil langkah apa pun demi melindungi kedaulatan negara.

Perdana Menteri Lithuania Inga Ruginienė menegaskan pihaknya belum menerima informasi yang menunjukkan keterlibatan Lithuania dalam insiden drone tersebut.

Sejak Oktober, Lithuania sempat menutup perbatasannya dengan Belarus akibat gangguan balon yang terus berulang. Tindakan itu dibalas Minsk dengan menahan lebih dari 1.000 truk kargo Lithuania di dalam wilayah Belarus.

Meski pemerintah Lithuania kemudian membuka kembali perbatasan karena desakan perusahaan logistik, jumlah balon asing yang masuk justru dilaporkan terus meningkat.

"Jika perlu, kami akan menutup perbatasan lagi. Namun setiap langkah harus kami koordinasikan dengan mitra strategis," kata Ruginienė.

Mencari solusi

Untuk mengatasi situasi yang kian mengganggu operasional dan perekonomian, pemerintah Lithuania menyiapkan dana 1 juta euro bagi proyek-proyek yang dapat memperkuat pertahanan ruang udara.

Salah satunya adalah pengembangan Intelligent Airspace Security System (IOEAS) oleh perusahaan IT Logika. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi dan mengidentifikasi objek sepanjang hari, termasuk kemampuan menembakkan laser berdaya tinggi untuk menjatuhkan banyak balon secara aman.

Teknologi prediksi lintasan dan identifikasi target akan menggunakan algoritma kecerdasan buatan, dibantu sensor dari radar hingga stasiun drone.

Tindakan lain yang dipertimbangkan mencakup hukuman lebih keras terhadap aktivitas yang terkait penyelundupan rokok hingga penyesuaian jadwal penerbangan.

"Kami mempertimbangkan memindahkan penerbangan malam ke bandara lain seperti Kaunas," ujar Ignas Algirdas Dobrovolskas, penasihat perdana menteri.

"Saat ini fokus kami adalah membantu masyarakat dan dunia usaha," tambahnya.

(tis/tis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER