Sebuah citra satelit menunjukkan Korea Utara tengah membangun pabrik pengayaan uranium secara rahasia di salah satu lokasi nuklir negara tersebut.
Kelompok pemantau Korut yang berbasis di Amerika Serikat, 38 North, menganalisis gambar-gambar itu yang diambil pada Oktober hingga November di Pusat Penelitian Nuklir Yongbyon.
"Ini menunjukkan kelanjutan upaya modernisasi dan perluasan [pusat penelitian nuklir Yongbyon]," kata para pakar, dikutip The Independent, Rabu (26/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fasilitas itu merupakan lokasi terpenting Korea Utara dalam memproduksi dan memperkaya plutonium serta uranium. Dua bahan ini jadi materi utama untuk membuat senjata nuklir.
Berdasarkan analisis citra satelit tersebut, Pyongyang kemungkinan sedang membangun kompleks besar yang dijaga ketat di timur laut laboratorium itu.
Menurut laporan 38 North struktur bangunan terdiri dari dua lantai dengan aula tengah berukuran sekitar 120m x 47m - menyerupai desain dan tapak Kangson.
Kangson adalah pabrik pengayaan rahasia lain yang diduga mendukung program senjata nuklir Korea Utara.
Fasilitas baru ini tumbuh "paling aktif sejak awal 2025", dengan enam penukar panas potensial di sisi tenggara gedung. Penukar panas biasanya digunakan untuk mendinginkan sentrifus dan menjaga suhu tetap stabil.
Para analis dalam laporan 38 North juga mengatakan pemasangan unit-unit ini menunjukkan pekerjaan interior berjalan dengan baik, bahkan saat bangunan pendukung dan koridor penghubung terus terbentuk di sekitar kompleks tersebut.
"Pekerjaan untuk membangun lahan di sekitar bangunan pendukung di sebelah selatan lokasi yang diduga sebagai lokasi pengayaan uranium tampaknya sedang berlangsung. Tujuan pembangunan bangunan ini belum diketahui," demikian laporan 38 North.
Aktivitas baru ini terjadi seiring dengan modernisasi Yongbyon yang semakin meluas. Pusat penelitian nuklir itu merupakan satu-satunya produsen plutonium di Korut dan sumber utama pengayaan uranium.
"Semua perbaikan ini bertujuan untuk membantu memenuhi seruan Kim untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya secara eksponensial," lanjut laporan tersebut.
Perkembangan terbaru di fasilitas tersebut sejalan dengan instruksi Kim yang ingin mempercepat produksi material nuklir.
Dalam kunjungan ke lembaga-lembaga terkait persenjataan pada Januari, Kim menggambarkan 2025 sebagai tahun krusial untuk memperkuat kekuatan nuklir Korut.
(isa/dna)