Banjir parah yang mengepung sejumlah wilayah Thailand menyebabkan pemerintah setempat menggunakan drone untuk menerjunkan bantuan.
Juru bicara pemerintah Thailand Siripong Angkasakulkiat mengatakan pemerintah sedang bersiap untuk mengirim bantuan makanan menggunakan drone.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berpacu dengan waktu," kata Siripong kepada Nation TV, seperti dikutip Reuters, Kamis (27/11).
"Kami harus menolong mereka," ucapnya.
Banjir parah melanda Negeri Gajah Putih beberapa waktu belakangan. Setidaknya 33 orang meninggal dunia usai hujan lebat mengguyur Thailand selama sepekan.
Puluhan ribu orang juga terpaksa mengungsi ke pusat-pusat penampungan. Banyak pula warga yang dilaporkan terjebak banjir, yang telah mencapai ketinggian dua meter.
Menurut pemerintah, nyaris tiga juta orang di sembilan provinsi selatan Thailand terdampak banjir. Sebanyak 3.000 orang telah mengungsi dari Kota Hat Yai selaku wilayah yang paling terdampak parah.
Militer Thailand sebelumnya sudah bersiap mengerahkan setidaknya 20 helikopter, pesawat, dan truk untuk mengirimkan makanan. Beberapa bantuan yang juga hendak dikirim mencakup obat-obatan dan perahu kecil.
Hujan lebat yang mengguyur wilayah ASEAN ini terjadi saat monsun berembus. Pusat Prediksi Iklim AS memperingatkan cuaca yang lebih basah kemungkinan masih akan terus terjadi selama sepekan ke depan di wilayah Asia Tenggara.
Saat ini, negara Asia Tenggara yang melaporkan banjir di antaranya Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Monsun merupakan angin yang berubah arah tiap setengah tahun. Monsun terjadi karena adanya perubahan suhu antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
Monsun memang kerap mengakibatkan banjir di negara ASEAN. Meski begitu, tahun ini, curah hujan dilaporkan lebih tinggi dari biasanya.
(blq/dna)