Ribuan Rumah Makan di Singapura Bangkrut, Ratusan Tutup Tiap Bulan

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2025 18:05 WIB
Ribuan rumah makan di Singapura belakangan bangkrut berjemaah. Setiap bulan, sekitar 320 gerai dilaporkan gulung tikar.
Ilustrasi. Ribuan rumah makan di Singapura bangkrut. (iStockphoto/efired)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan rumah makan di Singapura belakangan ramai-ramai bangkrut. Setiap bulan, sekitar 320 gerai dilaporkan gulung tikar.

Channel News Asia (CNA) pada Februari mengabarkan lebih dari 3.000 warung makan di Negeri Singa tutup sepanjang tahun 2024. Ini merupakan rekor tertinggi dalam dua dekade terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan CNA, bangkrutnya tempat-tempat makan di Singapura terjadi akibat penguatan nilai dolar Singapura. Warga Negeri Singa memilih untuk menghabiskan uang di negara asing.

Sementara itu, menurut NHK, melonjaknya harga sewa dan upah tenaga kerja menjadi penyebab bisnis makanan di Singapura tak mampu bersaing.

Cedric Tang, co-owner restoran Ka-Soh, mengatakan gaji staf mereka naik 10 persen dalam 12 bulan. Pada saat yang sama, biaya pangan juga naik 5 persen.

Harga sewa restoran juga meningkat 30 persen pada 2023. Para pemilik toko telah mewanti-wanti bahwa lonjakan harga ini juga terjadi pada Oktober.

Meski begitu, Wakil Perdana Menteri Singapura sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri, Gan Kim Yong, mencatat bahwa 3.357 toko makanan dan minuman baru muncul dalam 10 bulan terakhir.

Kemunculan gerai-gerai baru ini disebut-sebut terjadi karena staf F&B tampaknya berhasrat menjadi pemilik bisnis.

Para analis pun mengingatkan bahwa menjalankan bisnis tak sama dengan membuka toko. Harus ada konsistensi dan diferensiasi agar bisnis bisa bersaing dan berkembang di pasar, dikutip dari Straits Times.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER