Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan melalui konferensi video dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer, Sabtu (22/11).
Salah satu yang jadi pembahasan adalah perkembangan mengenai rencana pengerahan pasukan internasional di Gaza setelah agresi Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Prabowo dan PM Starmer menekankan urgensi pembentukan stabilisation force internasional untuk melindungi warga sipil serta memastikan bantuan kemanusiaan dapat berjalan tanpa hambatan.
Pertemuan virtual tersebut juga menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara, sekaligus membuka jalan menuju peluncuran resmi Indonesia-UK Strategic Partnership pada awal tahun mendatang.
Dalam keterangan tertulisnya, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan Presiden Prabowo dan PM Starmer sepakat bahwa kemitraan strategis tersebut akan menjadi tonggak baru dalam sejarah hubungan Indonesia dan Inggris.
"Kedua pihak berencana meluncurkan secara resmi Indonesia-UK Strategic Partnership, yang diharapkan menjadi tonggak baru dalam sejarah kerja sama kedua negara," kata Teddy dalam keterangan pers dari situs Kepresidenan RI.
Teddy menyampaikan bahwa salah satu fokus utama pembahasan adalah sektor maritim. Presiden Prabowo dan PM Starmer sepakat memperkuat Maritime Partnership Program, mencakup kolaborasi keamanan laut, pertukaran informasi, serta peningkatan kapasitas penegakan hukum.
Teddy kemudian menyebut bahwa Presiden Prabowo dan PM Starmer turut membahas percepatan Economic Growth Partnership.
Presiden Prabowo menegaskan kesiapan RI untuk memperluas kolaborasi ekonomi yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan jangka panjang.
"Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap memperluas kolaborasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," ungkap Seskab Teddy.
Dalam sektor pendidikan, PM Starmer menyatakan dukungan penuh terhadap rencana ekspansi kehadiran universitas-universitas terkemuka Inggris di Indonesia.
"PM Starmer memberi perhatian terhadap rencana ekspansi kehadiran universitas-universitas terkemuka Inggris di Indonesia dan menyampaikan komitmen pemerintah Inggris untuk menyediakan hingga 10.000 beasiswa bagi pelajar Indonesia," kata Teddy.
Seskab Teddy menekankan bahwa pertemuan ini menjadi momentum yang signifikan dalam menyiapkan rangkaian agenda strategis Indonesia-Inggris.
"Pertemuan virtual tersebut menandai langkah awal penting menuju agenda bersama pada awal tahun mendatang, serta mempertegas komitmen kedua negara untuk membangun kemitraan yang inklusif, visioner, dan saling menguntungkan," pungkas Teddy.
(bac)