Kenapa Trump Takut Sosialis Demokrat yang Dianut Zohran Mamdani?

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2025 07:55 WIB
Presiden AS Donald Trump terus-menerus menyerang ideologi Wali Kota terpilih New York City Zohran Mamdani sejak ia belum memenangkan pemilu 4 November lalu.
Kenapa Presiden AS Donald Trump takut sosialis demokrat yang dianut Zohran Mamdani. (AFP/Ludovic Marin (kiri), AFP/ Michael M. Santiago (kanan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus-menerus menyerang ideologi Wali Kota terpilih New York City (NYC) Zohran Mamdani sejak ia belum memenangkan pemilihan umum (pemilu) 4 November lalu.

Trump mengecap Mamdani seorang komunis yang akan menghancurkan New York City.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Label itu berulang kali dilontarkan Trump di berbagai kesempatan. Ia terus menakut-nakuti warga New York bahwa masa depan kota terbesar di AS itu bakal suram di bawah pimpinan Mamdani.

Apalagi, ditambah ancaman bahwa Trump bakal menahan dan membatasi dana federal untuk New York City.

Serangan Trump ke Mamdani ini pada dasarnya merupakan manifestasi rasa takut sang Presiden terhadap ideologi kader muda Partai Demokrat tersebut.

Mamdani secara terbuka menyatakan dirinya sosialis demokrat yang membawa ide-ide progresif seperti mematok pajak tinggi untuk si kaya, membekukan sewa, menyediakan layanan bus gratis, hingga menaikkan upah minimum pekerja.

Trump telah mengakui bahwa ada "kekhawatiran" serius di kalangan pebisnis terhadap kepemimpinan Mamdani di NYC. Trump sendiri merupakan seorang pebisnis.

Phillip Laffront, pendiri dana lindung nilai Coatue Management, juga mengatakan kepada CNBC bahwa sejumlah investor kaya kemungkinan besar berniat pergi dari NYC apabila Mamdani terpilih. Mereka tak ingin ambil risiko di NYC.

"Beberapa orang pasti akan pergi," kata Laffront.

Sosialis demokrat yang dianut Mamdani merupakan ideologi di mana para pengikutnya secara luas mendukung pemerintah mengambil kendali sektor-sektor ekonomi tertentu, seperti perawatan kesehatan, demi keuntungan publik, bukan perusahaan swasta.

Mamdani merupakan anggota lama Partai Sosialis Demokrat Amerika (DSA). DSA telah ada sejak tahun 1980-an dan mengeklaim sebagai organisasi sosialis terbesar di AS.

Menurut DSA, mereka adalah kaum sosialis lantaran menolak tatanan ekonomi internasional yang ditopang oleh hal-hal seperti keuntungan pribadi, diskriminasi, dan kekerasan "demi mempertahankan status quo".

DSA mendambakan tatanan sosial yang lebih adil dan manusiawi, sesuai perencanaan demokratis dan mekanisme pasar.

Dilansir dari NPR, kaum sosialis demokrat sering kali menjauhkan diri dari contoh-contoh historis sosialisme dan komunisme, yang sebagian besar berkonotasi negatif di AS sejak era Perang Dingin.

Para pendukungnya juga mengatakan bahwa sosialisme demokratik lebih luas dibandingkan "demokrasi sosial" yang seringkali melibatkan negara sejahtera yang beroperasi di bawah kapitalisme.

Partai Komunis AS menyatakan meskipun pihaknya memiliki beberapa nilai yang sama dengan kaum sosialis demokrat seperti menentang perang dan ingin upah minimum tinggi, pihaknya percaya bahwa hal tersebut hanya bisa terjadi melalui restrukturisasi masyarakat secara mendasar.

Sementara itu, banyak sosialis demokrat yang menilai transformasi radikal tidak dapat terwujud dalam jangka pendek, sehingga mereka menggunakan cara-cara seperti pengorganisasian, lobi, dan protes dengan harapan dapat membuat perubahan dalam sistem yang ada, setidaknya untuk saat ini.

(blq/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER