Ratusan demonstran berkumpul memprotes kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di luar kantor kepresidenan AS, Gedung Putih, Washington DC, Sabtu (15/11) lalu.
Dalam aksi tersebut mereka membuat perimeter memasang garis polisi atau pita kuning tanda tempat kejadian perkara kejahatan mengelilingi Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari video di akun X Reuters, pita kuning bertuliskan 'Crime Scene Do Not Cross' terlihat dipasangi para demonstran seraya berjalan kaki mengelilingi Gedung Putih.
Mereka menuntut Trump mundur dari kursi kepresidenan.
Para demonstran juga membawa papan protes dengan beraneka tulisan memprotes Trump. Beberapa di antaranya seperti 'Trump pergi sekarang', 'Rakyat menuntut rezim Trump runtuh', hingga 'Trump Rezim Fasis'.
Terlihat para petugas kepolisian hingga Secret Service melakukan pengamanan aksi demo di depan Gedung Putih itu.
Polisi bersepeda terlihat mengikuti perjalanan demonstran yang membawa pita kuning TKP kejahatan mengelilingi Gedung Putih. Mereka memosisikan diri di tengah demonstran dan pagar kompleks Gedung Putih.
Para polisi itu hanya terlihat bersepeda atau menuntun sepeda mengikuti pergerakan para demonstran yang memasang perimeter TKP kejahatan mengelilingi Gedung Putih.
Mengutip dari Diario AS, gerakan aksi itu digalang sejumlah massa yang di antaranya dari inisiasi koalisi @RemovetheRegime dan TrumpMustGo.org. Mengutip dari laman tersebut, mereka menyebut Trump sebagai presiden terburuk AS sepanjang sejarah.
"Gerakan ini tanpa kekerasan, penuh tekad dan pantang menyerah. Kekuatan dan kekuasaan kami terletak pada jutaan orang yang berkumpul di Washington DC untuk menghentikan fasisme," demikian dikutip dari satu empat poin petunjuk gerakan tersebut.
Massa menyebut aksi pada Sabtu itu adalah yang pertama, dan berikutnya akan digelar pada 17 dan 24 November mendatang.
Salah seorang pedemo di depan Gedung Putih, mengatakan, "Kami berada di sini sebagai Patriot Amerika bahwa Trump harus pergi sekarang!"
"Dan kami meminta seluruh rakyat Amerika dari seluruh penjuru negeri untuk bergabung dengan kami. Kami ada di sini Sabtu ini, Senin [nanti], dan Senin berikutnya, dan setelahnya," kata pria dengan rompi oranye itu.
"Inilah saatnya bagi siapapun yang meyakini bahwa Trump harus pergi, apapun yang membuat kalian marah padanya, apapun persoalan yang kalian angkat, turunlah ke jalan di ibu kota negara ini," imbuhnya.
(kid)