Trump Surati Presiden Israel Minta Ampuni Netanyahu dari Kasus Korupsi

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyurati Presiden Israel Isaac Herzog untuk meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diampuni dari kasus korupsi yang menjeratnya.

Dalam surat yang dibagikan kantor Herzog pada Rabu (12/11), Trump mengatakan Netanyahu merupakan perdana menteri tangguh dan tegas yang telah memimpin Negeri Zionis di masa perang. Oleh sebab itu, ia meminta Herzog untuk "memaafkan" Netanyahu dari kasus "yang tidak dapat dibenarkan".

Lihat Juga : Baru Resmi Dibuka, Jembatan di China Ambruk

"Saat Israel dan orang-orang Yahudi yang luar biasa melewati masa-masa sulit yang mengerikan selama tiga tahun terakhir, saya dengan ini meminta Anda untuk sepenuhnya mengampuni Benjamin Netanyahu, yang telah menjadi Perdana Menteri Masa Perang yang tangguh dan tegas," tulis Trump.

Trump berujar Netanyahu saat ini sedang membawa Israel ke masa-masa damai, termasuk dengan memperluas perjanjian Abraham Accords ke negara lainnya. Abraham Accords adalah perjanjian normalisasi hubungan antara Israel dan negara Arab-Muslim, yang telah ditandatangani oleh Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko.

Selain itu, Trump juga mengatakan bahwa Netanyahu selama ini telah berjuang bersamanya dalam menghadapi Iran dan kelompok milisi Hamas Palestina.

Sejalan dengan itu, ia meminta agar Herzog memaafkan dan membebaskan sekutunya itu dari kasus yang sedang menjeratnya.

"Sekarang kita telah mencapai keberhasilan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mampu mengendalikan Hamas, inilah saatnya membiarkan Bibi (nama panggilan Netanyahu) menyatukan Israel dengan memaafkan dia dan mengakhiri kasus itu untuk selamanya," ucap Trump.

Netanyahu saat ini tengah menghadapi persidangan atas kasus dugaan korupsi. Ia dan istrinya dituduh menerima hadiah mewah senilai lebih dari 700.000 shekel dari pengusaha dengan imbalan bantuan politik.

Lihat Juga : Survei CAIR: Total 97 Persen Warga Muslim New York Pilih Mamdani

Netanyahu juga menghadapi dua kasus lain yang melibatkan tuduhan bahwa ia berusaha memengaruhi liputan media agar menguntungkannya.

Kantor Herzog sementara itu menyatakan siapa pun yang memohon pengampunan presiden mesti mengajukan permintaan resmi sesuai dengan prosedur yang berlaku, demikian dilaporkan Reuters.