Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku kerap membantu aktivis Venezuela peraih Nobel Perdamaian 2025 Maria Corina Machado.
Pengakuan tersebut muncul usai Trump berbincang via telepon dengan Machado pada Jumat (10/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah membantu dia [Machado] sejak lama. Mereka butuh banyak bantuan di Venezuela, itu bencana dasar," ungkap Trump dalam pernyataan resmi, dikutip CNN.
Dia lalu berujar, "Jadi, dan Anda bisa mengatakan [bantuan] itu diberikan tahun 2024, dan saya sedang mencalonkan diri untuk jabatan [dalam pemilihan presiden] 2024."
Trump tak merinci insiden atau peristiwa mana yang dimaksud. Namun, pada 2024, Venezuela menggelar pemilihan umum. Machado nyaris mencalonkan diri menjadi presiden, tetapi langkah dia diblokir rezim Nicolas Maduro.
Perempuan itu dilarang memegang jabatan publik dan berakhir mendukung kandidat alternatif dari kubu oposisi, Edmundo Gonzalez Urrutia.
Machado juga dianggap berhasil menyatukan oposisi di Venezuela dan menjaga api demokrasi tetap menyala.
Aktivis pro-demokrasi asal Venezuela ini menerima Nobel Perdamaian 2025 pada Jumat. Komite Nobel menganggap dia memenuhi nilai standar yang diterapkan seperti menjaga demokrasi dan perjuangan serta menjaga perdamaian dalam transisi pemerintahan.
Setelah mendapat nobel itu, Machado menyampaikan terima kasih dan menyebut penghargaan tersebut dipersembahkan untuk rakyat Venezuela dan Trump.
Di pernyataan terpisah, Machado juga menyampaikan terima kasih secara khusus ke Amerika Serikat.
"Kami, rakyat Venezuela, menyadari bahwa sebagaimana kami telah memberikan segalanya dalam perjuangan kewarganegaraan kami, dukungan dari sekutu sejati kami sangatlah menentukan," kata dia.
"Kepada rakyat Amerika dan dunia, serta kepada para pemimpin pemberani Anda yang berdiri bersama kami, saya sampaikan rasa terima kasih saya yang terdalam dari lubuk hati saya. Sejarah Venezuela akan menuliskan nama Anda dengan begitu indah," ucap Machando.
(isa/asr)