Aktivis Global Sumud Flotilla yang Ditangkap Israel Bakal Dideportasi

CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2025 01:10 WIB
Israel menyatakan tak ada satu pun kapal Global Sumud Flotilla yang masuk Gaza, para aktivis yang ditangkap akan dideportasi.
Israel menyatakan tak ada satu pun kapal Global Sumud Flotilla yang masuk Gaza, para aktivis yang ditangkap akan dideportasi. (Israel Foreign Ministry/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel mengatakan pada Kamis (2/10) akan mendeportasi aktivis pro-Palestina yang mereka tangkap saat mencegat armada laut Global Sumud Flotilla (GSF) saat menuju Gaza. Israel mengklaim tak ada satu pun kapal yang berhasil menembus blokade maritimnya.

Armada GSF yang terdiri dari sekitar 45 kapal memulai pelayarannya membawa bantuan menuju Gaza sejak bulan lalu. Setiap kapal ditumpangi para politisi dan aktivis, termasuk aktivis iklim Swedia Greta Thunberg.

Angkatan Laut Israel telah mencegat satu demi satu kapal GSF di laut sejak Rabu di perairan yang mereka klaim berada di bawah blokadenya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada satu pun kapal pesiar provokasi Hamas-Sumud yang berhasil memasuki zona pertempuran aktif atau melanggar blokade laut yang sah," kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan, diberitakan AFP.

"Satu kapal terakhir dari provokasi ini masih berada di kejauhan. Jika mendekat, upayanya untuk memasuki zona pertempuran aktif dan melanggar blokade juga akan dicegah," katanya lagi.

Berdasarkan pemberitaan ERT yang mengutip Menteri Luar Negeri Yunani George Gerapetritis, 39 dari sekitar 45 kapal telah dicegat dan sedang menuju ke kota pelabuhan Israel, Ashdod.

"Semua penumpang dalam keadaan sehat. Tidak ada kekerasan yang terjadi," kata Gerapetritis.

Israel mengatakan para aktivis akan dideportasi ke Eropa, tanpa menyebutkan negara tujuan mereka.

"Para penumpang Hamas-Sumud di kapal pesiar mereka sedang menuju Israel dengan aman dan damai, di mana prosedur deportasi mereka ke Eropa akan dimulai," kata Kementerian Luar Negeri di X sambil mengunggah foto Thunberg dan aktivis lainnya di atas kapal.

Hamas mengecam intersepsi armada GSF oleh Israel dengan menyebutnya sebagai 'kejahatan pembajakan dan terorisme maritim'.

Solidaritas dengan Palestina sudah tumbuh global dan menggerakkan aksi-aksi internasional. Sekarang banyak para aktivis dan pemerintahan yang mengecam Israel atas tindakannya di Gaza.

Spanyol dan Italia, yang keduanya mengirim pengawal angkatan laut untuk melindungi warganya di atas armada GSF, telah mendesak para aktivis berhenti sebelum memasuki zona eksklusi yang dinyatakan Israel di lepas pantai Gaza.

Kapal-kapal GSF awalnya berlayar dari beberapa pelabuhan di Eropa. Setelah singgah selama 10 hari di Tunisia mereka melanjutkan perjalanannya pada 15 September.

GSF berjanji terus melanjutkan upaya mereka mematahkan pengepungan dan mengirim bantuan ke Gaza meskipun ada gangguan yang mereka sebut taktik "intimidasi" oleh militer Israel.

Mereka mengatakan di X bahwa tetap "waspada saat memasuki area di mana armada sebelumnya dicegat dan/atau diserang". Israel memblokir kampanye armada serupa pada Juni dan Juli.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER