Tetangga RI Dukung Usulan Negara Arab Normalisasi dengan Israel

CNN Indonesia
Selasa, 30 Sep 2025 17:56 WIB
Negara tetangga dekat RI dukung usulan negara-negara Arab untuk menormalisasi dengan Israel di tengah agresi brutal pasukan Zionis di Jalur Gaza, Palestina.
Ilustrasi Sidang Liga Arab. (AFP/MOHAMED EL-SHAHED)
Jakarta, CNN Indonesia --

Negara tetangga dekat Indonesia, Timor Leste, mendukung usulan negara-negara Arab untuk menormalisasi dengan Israel di tengah agresi brutal pasukan Zionis di Jalur Gaza, Palestina.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Timor Leste Bendito Dos Santos Freitas saat menyampaikan pidato dalam sesi debat umum di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (29/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat mendesak untuk melaksanakan peta jalan yang ditetapkan dalam Deklarasi yang sudah diadopsi," kata Bendito dalam situs resmi PBB.

Dia lalu berujar, "Khususnya: gencatan senjata segera di Gaza; pembebasan semua sandera; pembentukan Negara Palestina yang berdaulat dengan dukungan dan kolaborasi komunitas internasional; serta pelucutan senjata Hamas dan normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab tetangga, untuk menjamin keamanan kolektif di kawasan tersebut."

Sejumlah negara Arab di Timur Tengah termasuk Arab Saudi tak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Beberapa menyatakan siap mengakui Negeri Zionis jika Palestina merdeka, tak ada lagi agresi, tak ada lagi pendudukan.

Penegasan itu merujuk ke Deklarasi New York yang diadopsi PBB pada awal September. Kesepakatan ini merupakan hasil pertemuan tingkat tinggi internasional PBB soal solusi dua negara di New York pada Juli lalu.

Lebih lanjut, Bendito menekankan saat ini yang sangat dibutuhkan dan mendesak adalah respons terhadap krisis kemanusiaan di Gaza.

Setelah situasi kelaparan dan genosida di kawasan Gaza secara resmi diumumkan, dia menyebut dunia tak boleh lagi membuang waktu membahas terminologi.

"Dunia menuntut segera dibukanya kembali operasi kemanusiaan berskala besar dan jaminan keamanan serta penghormatan terhadap martabat manusia dalam penyaluran bantuan internasional," ungkap Bendito.

Dia juga mengatakan Timor Leste sangat prihatin dengan serangan yang meningkat dari militer Israel di Gaza saat perdamaian sedang diupayakan.

Timor Leste telah mengakui Palestina pada 2004, dua tahun setelah mereka merdeka. Namun, negara itu juga punya hubungan diplomatik dengan Israel.

Dalam kesempatan tersebut, Bendito juga mengkritik PBB dan Dewan Keamanan PBB.

Sejak Israel melancarkan agresi ke Palestina, PBB terutama Dewan Keamanan panen kecaman karena dianggap tak banyak berbuat dan membiarkan serangan brutal terjadi.

Selain itu, salah satu anggota tetap DK PBB yang juga sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, kerap memveto resolusi terkait Palestina, dan resolusi apapun yang dianggap merugikan Tel Aviv.

"Kami menegaskan kembali kebutuhan mendesak untuk mereformasi Organisasi ini dan Dewan Keamanannya, yang terus menghalangi kami untuk menegakkan prinsip-prinsip dasar Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menyelamatkan Gaza," ujar Bendito.

Agresi Israel di Palestina menyebabkan lebih dari 65.000 warga di negara itu tewas, ratusan ribu rumah dan fasilitas sipil hancur, serta jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER