PBB Kembali Embargo Senjata ke Iran Gara-gara Program Nuklir

CNN Indonesia
Senin, 29 Sep 2025 01:21 WIB
PBB kembali memberlakukan embargo senjata dan sanksi lain atas Iran terkait program nuklir negara tersebut.
Ilustrasi Bendera Iran. Foto: iStock/Rainer Puster
Jakarta, CNN Indonesia --

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) kembali memberlakukan embargo senjata dan sanksi lainnya terhadap Iran, terkait program nuklir negara tersebut.

Inggris, Prancis, dan Jerman memprakarsai penerapan kembali sanksi ke Iran di Dewan Keamanan PBB, dengan tuduhan pelanggaran perjanjian yang bertujuan menghentikan pengembangan bom nuklir.

Iran selama ini membantah tengah berupaya mengembangkan senjata nuklir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sanksi PBB yang dijatuhkan DK PBB dalam resolusi yang diadopsi antara tahun 2006 dan 2010 itu diberlakukan kembali pada Sabtu (27/9).

"Kami mendesak Iran dan semua negara untuk sepenuhnya mematuhi resolusi ini," demikian pernyataan bersama Prancis, Inggris, dan Jerman.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa blok tersebut akan melanjutkan penerapan kembali semua sanksi PBB dan Uni Eropa ke Iran terkait nuklir yang telah dicabut sebelumnya, tanpa penundaan.

Sebelumnya, Iran telah memperingatkan akan mengeluarkan respons keras terhadap penerapan kembali sanksi tersebut. Iran menyatakan bakal memanggil duta besarnya untuk Inggris, Prancis, dan jerman untuk konsultasi.

Namun Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan Iran tidak berniat meninggalkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.

Eropa telah menawarkan penundaan penerapan kembali sanksi hingga enam bulan, untuk memberikan ruang bagi pembicaraan mengenai kesepakatan jangka panjang, jika Iran memulihkan akses bagi inspektur nuklir PBB.

"Negara-negara kami akan terus menempuh jalur diplomatik dan negosiasi. Penerapan kembali sanksi PBB bukanlah akhir dari diplomasi," ujar para menteri luar negeri Inggris, Prancis, dan Jerman, seraya mendesak Iran untuk "kembali patuh".

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden Donald Trump telah menegaskan diplomasi masih menjadi pilihan bagi Iran dan kesepakatan tetap merupakan hasil terbaik bagi rakyat Iran dan dunia.

"Agar hal itu terjadi, Iran harus menerima perundingan langsung, yang dilakukan dengan itikad baik, tanpa penundaan atau pengaburan," kata Rubio.

Perekonomian Iran sudah terpuruk akibat sanksi AS, yang kembali diberlakukan sejak 2018 setelah Trump membatalkan pakta tersebut pada masa jabatan pertamanya.

Dengan berlakunya kembali sanksi PBB, Iran akan kembali dikenakan embargo senjata dan larangan atas semua kegiatan pengayaan dan pemrosesan ulang uranium, serta segala kegiatan yang berkaitan dengan rudal balistik yang mampu membawa senjata nuklir.

Sanksi lain yang akan diberlakukan kembali termasuk larangan perjalanan terhadap puluhan warga negara Iran, pembekuan aset terhadap puluhan orang dan entitas, serta larangan pasokan apa pun yang dapat digunakan dalam program nuklir negara itu.

(dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER