Hamas Klaim Belum Terima Proposal Gencatan Senjata dari Trump

CNN Indonesia
Minggu, 28 Sep 2025 00:12 WIB
Kelompok Hamas menyatakan belum menerima proposal gencatan senjata terkait konflik di Gaza yang disebut-sebut disiapkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Kelompok Hamas menyatakan belum menerima proposal gencatan senjata terkait konflik di Gaza yang disebut-sebut disiapkan oleh Presiden AS Donald Trump. (Foto: REUTERS/Mahmoud Issa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hamas menyatakan belum menerima proposal gencatan senjata terkait konflik di Gaza yang disebut-sebut disiapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Seorang pejabat Hamas, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima atau diberikan rencana apa pun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hamas belum disodori rencana apa pun," kata pejabat tersebut, melansir Aljazeera, Sabtu (27/9).

Pernyataan ini disampaikan setelah Trump pada Jumat (26/9) mengatakan kepada wartawan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza "tampaknya sudah dekat."

"Tampaknya kami telah mencapai kesepakatan soal Gaza," ujar Trump.

Namun, ia tidak memberikan rincian isi rencana tersebut maupun tenggat waktu pelaksanaannya. Hingga saat ini, pemerintah Israel juga belum memberikan tanggapan publik terhadap pernyataan Trump.

Trump menyebut salah satu kesepakatannya terkait memulangkan para sandera. Menurutnya, pemulangan para sandera akan menjadi kesepakatan mengakhiri perang.

"Sepertinya kita sudah mencapai kesepakatan tentang Gaza, saya pikir ini adalah kesepakatan yang akan memulangkan para sandera, ini akan menjadi kesepakatan yang akan mengakhiri perang," ujarnya.

Sebelumnya Trump mengajukan 21 poin proposal soal rencana pembangunan kembali Jalur Gaza Palestina kepada pemimpin negara Arab dan Muslim, termasuk kepada Presiden Prabowo Subianto.

Pertemuan ini berlangsung di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, pada Rabu (24/9).

INFOGRAFIS: Ini Peta Terbaru Palestina versi Inggris revIni Peta Terbaru Palestina versi Inggris. (Foto: Basith Subastian/CNN Indonesia)

(dmi/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER