Mikrofon Erdogan-PM Kanada Mati saat Pidato Dukung Palestina di PBB

CNN Indonesia
Selasa, 23 Sep 2025 17:47 WIB
Mikrofon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hingga PM Kanada Mark Carney mati saat kedua pemimpin pidato mengenai Palestina di PBB pada Senin (22/9).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. REUTERS/Cagla Gurdogan
Jakarta, CNN Indonesia --

Mikrofon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hingga Perdana Menteri Kanada Mark Carney mati saat kedua pemimpin menyampaikan pidato mengenai Palestina di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (22/9).

TRT World melaporkan insiden yang juga dialami Presiden Indonesia Prabowo Subianto itu terjadi saat para pemimpin sedang berpidato di Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendala teknis ini pertama kali terjadi saat Erdogan bicara di urutan kedua. Saat itu, Erdogan tengah mengecam genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, Palestina, dan menyerukan pengakuan segera atas negara Palestina.

Tak lama setelah itu, penerjemah terdengar berkata: "Tidak bisa mendengar Presiden, suaranya hilang."

Gangguan itu sempat menimbulkan kebingungan di aula, namun beruntung langsung diatasi.

Setelah Erdogan, giliran Prabowo yang mengalami insiden mikrofon mati. Pidato Prabowo terputus saat ia membahas rencana untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza.

"Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia. Kami siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian," ucap Prabowo sebelum mikrofonnya mati.

Insiden serupa juga terjadi saat PM Carney bicara. Carney saat itu sedang mengumumkan pengakuan resmi negaranya terhadap Palestina namun mikrofonnya mendadak tak berfungsi.

"Dalam konteks ini, Kanada mengakui negara Palestina," ucap Carney yang disambut tepuk tangan meriah dari para delegasi sebelum mikrofonnya mati.

Staf teknis PBB telah menjelaskan insiden mikrofon mati ini disebabkan kendala teknis di aula Majelis Umum PBB, yang sudah menaungi pertemuan para pemimpin selama beberapa waktu ini.

Para pejabat pun menekankan tak ada "indikasi" sabotase dalam insiden ini.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) juga menerangkan bahwa ada prosedur khusus bagi tiap negara untuk menyampaikan pidato di pertemuan Majelis Umum PBB.

Pada sesi kali ini, masing-masing negara mendapatkan kesempatan selama lima menit untuk berbicara di forum.

"Apabila pidato lebih dari lima menit, maka mic akan dimatikan," kata Direktur Informasi Media Kemlu RI, Hartyo Harkomoyo, dalam keterangannya, Selasa (23/9).

"Jadi suara yang tidak terdengar di video atau streaming, dikarenakan pidato yang lebih dari waktu yang ditentukan," imbuhnya.

KTT mengenai Palestina dan solusi dua negara adalah rangkaian Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB yang diselenggarakan di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.

KTT itu diinisiasi oleh Prancis dan Arab Saudi, yang masing-masing diwakili oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.

Sesi pertama KTT diawali dengan pidato dari Presiden Macron, Menlu Saudi Faisal bin Farhan Al Saud, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Sesi kedua dilanjutkan dengan pidato singkat dari 33 pemimpin delegasi yang mewakili negara dan perkumpulan negara seperti Uni Eropa dan Liga Arab.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER