Kisah Presiden RI Pidato di PBB Kutip Al-Quran soal Kesetaraan Manusia

CNN Indonesia
Selasa, 23 Sep 2025 13:34 WIB
Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno pernah mengutip ayat Al-Quran dalam pidatonya di PBB.
Ilustrasi. Sidang Majelis Umum PBB. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pidato Presiden Sukarno di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-15 pada 30 September 1960, sudah ditetapkan jadi warisan dunia sebagai Memory of the World (MoW) oleh UNESCO.

Penetapan tersebut dilakukan dalam sidang pleno oleh Executive Board UNESCO pada 10-24 Mei 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu karena pidato Bung Karno yang diberi judul "To Build a World Anew" (Membangun Dunia Baru Kembali) yang dinilai memberi inspirasi bagi bangsa-bangsa lain di dunia, terutama bagi bangsa-bangsa yang mengalami penjajahan.

Salah satu yang menarik dari pidato itu adalah Bung Karno mengutip Al-Quran Surat Al Hujurat ayat 13.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal," demikian Surat Al Hujurat ayat 13 yang dikutip Sukarno saat itu.

Situs Kementerian Agama Bintang menuliskan, seperti ayat Al-Quran yang lain, surat Al Hujurat ayat 13 mengandung pelajaran bagi semua muslim. Pelajaran ini bahkan bisa diterapkan seluruh manusia yang tidak beragama Islam.


Mengutip dari repository Universitas Muhammadiyah Surabaya, surat Al-Hujurat ayat 13 tidak menggunakan panggilan hanya kepada orang-orang beriman. Ayat ini menyebut seluruh manusia tanpa kecuali.

"Artinya ayat ini mengurai prinsip dasar hubungan manusia. Ayat menegaskan kesatuan asal-usul manusia dengan menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan manusia," tulis repository tersebut.

Dalam firman-Nya ini Allah SWT mengingatkan, jangan sampai manusia merasa bangga atau lebih tinggi daripada yang lain karena bangsa atau suku tertentu. Warna kulit atau kondisi bawaan lain juga tidak menjadikan derajat satu manusia beda dengan yang lain.

Surat Al Hujurat ayat 13 menegaskan tidak ada perbedaan nilai kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan. Adanya perbedaan suku, bangsa dan warna kulit tujuannya adalah agar manusia saling mengenal sehingga bisa memberi manfaat pada sesama.

"Perkenalan dibutuhkan untuk saling menarik pelajaran dan pengalaman, yang menjadi modal meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Hasilnya tiap manusia bisa merasakan kedamaian, kesejahteraan duniawi, dan kebahagiaan ukhrowi," tulis repository tersebut.

Bung Karno atas nama rakyat Indonesia

Dalam pidatonya, Bung Karno menjelaskan datang bukan sekadar sebagai presiden tapi juga atas nama rakyat Indonesia.

Berikut sedikit kutipan pidato Bung Karno di PBB:

Hari ini, Presiden Sukarno lah yang berbicara di hadapan tuan-tuan. Namun lebih dari itu, ia adalah seorang manusia, Sukarno, seorang Indonesia, seorang suami, seorang bapak, seorang anggota keluarga umat manusia. Saya berbicara kepada tuan-tuan atas nama rakyat saya, mereka yang 92 juta banyaknya di suatu nusantara yang jauh dan luas, 92 juta jiwa yang telah mengalami hidup penuh dengan perjuangan dan pengorbanan, 92 juta jiwa yang telah membangun suatu negara di atas reruntuhan suatu Imperium.

Mereka itu, dan rakyat Asia dan Afrika, rakyat-rakyat benua Amerika dan benua Eropa serta rakyat benua Australia, sedang memperhatikan dan mendengarkan serta mengharap-harap. Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa ini bagi mereka merupakan suatu harapan akan masa depan dan suatu kemungkinan baik bagi zaman sekarang ini.

(imf/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER