Inggris, Kanada, dan Australia telah secara resmi mengakui negara Palestina, menjelang Sidang Umum PBB pekan ini di Amerika Serikat.
Pengakuan terbaru negara-negara Barat terhadap negara Palestina ini menuai respons positif dari kelompok Hamas, yang menyebut pengakuan tersebut sebagai langkah penting untuk menegaskan hak rakyat Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ulasannya dalam Kilas Internasional hari ini, Senin (22/9).
Inggris, Kanada dan Australia telah secara resmi mengakui negara Palestina, menjelang pertemuan Majelis Umum PBB pekan ini.
Pengakuan ini muncul di tengah rencana Israel untuk memperluas permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan mengintensifkan perangnya di Gaza, Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan pengakuan negara Palestina dan "menawarkan kemitraan dalam membangun janji masa depan yang damai bagi negara Palestina dan negara Israel."
Pada saat yang sama, Australia juga mengumumkan pengakuan kenegaraan Palestina. Dalam pernyataan oleh Perdana Menteri Anthony Albanese, Australia mengatakan pengakuannya, bersama Kanada dan Inggris, adalah bagian dari upaya internasional untuk solusi dua negara.
Hamas menyatakan bahwa langkah terbaru negara-negara Barat yang mengakui kenegaraan Palestina adalah "langkah penting dalam menegaskan hak rakyat Palestina atas tanah dan tempat-tempat suci mereka serta dalam mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya."
Namun, kelompok pejuang Palestina tersebut mengatakan bahwa pengakuan itu "harus disertai dengan langkah-langkah praktis, yang mengarah pada penghentian segera" perang di Gaza dan menentang proyek perluasan permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Hamas juga mendorong Negeri Zionis dijatuhi sanksi "tindakan hukuman, dan berupaya membawa para pemimpinnya ke pengadilan "atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan."
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi keras langkah terbaru negara-negara Barat yang mengakui Palestina.
Ia menegaskan bahwa Israel akan terus mengembangkan permukiman di Tepi Barat yang diduduki, yang menghalangi pembentukan negara Palestina di masa depan.
Netanyahu menambahkan bahwa kenegaraan Palestina "tidak akan pernah terjadi." Ia menyatakan tanggapan lengkap Israel terhadap langkah-langkah pengakuan terbaru ini akan disampaikan setelah ia kembali dari perjalanannya ke Amerika Serikat minggu ini.
Bergabung dengan Inggris, Kanada dan Australia telah secara resmi mengakui kenegaraan Palestina, menjelang pertemuan Majelis Umum PBB pekan ini.
Pengakuan ini muncul di tengah rencana Israel untuk memperluas permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan mengintensifkan perangnya di Gaza, Palestina.