Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mendesak warga Australia untuk tidak bepergian ke Iran. Dia juga meminta warganya segera meninggalkan Iran.
"Jika Anda berpikir untuk pergi ke Iran, mohon jangan lakukan," kata Wong kepada Today, Rabu (27/8) pagi.
"Saya telah mengatakan kepada warga Australia Iran, mohon jangan bepergian ke Iran," lanjutnya, seperti dikutip News.com.au.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wong menyampaikan saat ini kantor kedutaan besar Australia di Iran sudah tidak lagi beroperasi. Tidak ada diplomat Australia yang dapat membantu warga Negeri Kanguru di sana.
"Saat ini kami tidak memiliki kedutaan besar di sana, tidak ada diplomat Australia yang bisa membantu Anda," ucap Wong.
"Kami jelas memiliki kekhawatiran tentang orang-orang yang bepergian, jadi pesan saya adalah jika Anda berada di Iran, Anda harus pulang," lanjut Wong.
Imbauan Wong ini disampaikan setelah Australia dan Iran tegang buntut keputusan pemerintah Australia mengusir duta besar Iran dan para diplomat Iran dari Negeri Kanguru, Selasa (26/8).
Pengusiran itu dilakukan setelah Australia mendapatkan informasi intelijen bahwa rezim Iran mendalangi operasi antisemit di Australia, yakni dalam serangan di Sinagoge Adass Israel di Melbourne dan Lewis' Continental Kitchen di Sydney.
"ASIO (Organisasi Keamanan dan Intelijen Australia) menilai kemungkinan Iran juga mengarahkan serangan lebih lanjut. Ini adalah tindakan agresi yang luar biasa dan berbahaya yang didalangi oleh negara asing di wilayah Australia," kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam keterangan yang dipublikasi Kementerian Luar Negeri Australia.
Albanese berujar tindakan pemerintah Iran ini ditujukan untuk merusak kohesi sosial dan menimbulkan perpecahan di antara warga Australia. Hal ini, kata dia, sama sekali tidak bisa diterima.
Albanese pun memutuskan untuk mengusir Duta Besar Iran untuk Australia, Ahmad Sadeghi, dan tiga diplomat Iran, serta menutup kantor Kedutaan Besar Australia di Teheran.
Direktur Jenderal ASIO Mike Burgess mengatakan tak ada diplomat Iran di Australia yang terlibat dalam operasi ini. Ia berujar operasi antisemit tersebut dijalankan langsung oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) melalui perwakilan di luar negeri, fasilitator, hingga koordinator yang bertugas mengarahkan warga Australia.
Seiring dengan itu, Australia memutuskan akan menetapkan IRGC sebagai organisasi teroris.
Iran telah merespons pengusiran para diplomatnya dengan bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Australia.
"Setiap tindakan yang tidak pantas dan tidak dapat dibenarkan pada tingkat diplomatik akan mendapatkan reaksi timbal balik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baqaei, Selasa (26/8).
Ia juga menegaskan bahwa tuduhan Australia terhadap pemerintah Iran benar-benar keliru.
"Kami benar-benar membantah tuduhan tersebut," tukasnya.
(blq/sry)