Seorang warga Maryland, Amerika Serikat, dilaporkan terinfeksi cacing sekrup (screwworm) parasit pemakan daging hidup, setelah melakukan perjalanan dari Guatemala.
Kasus ini menjadi yang pertama kali dikonfirmasi di AS pada tahun ini, di tengah kekhawatiran penyebaran wabah yang bergerak dari Amerika Tengah menuju utara Meksiko.
Menurut empat sumber yang mengetahui kasus ini, pasien telah menjalani perawatan di Maryland. Seorang pejabat pemerintah negara bagian Maryland juga membenarkan adanya kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menolak berkomentar lebih jauh dan menyerahkan konfirmasi kepada pihak negara bagian.
Beth Thompson, dokter hewan negara bagian South Dakota, mengatakan ia mendapat informasi soal kasus tersebut pekan lalu dari pihak yang mengetahui langsung.
"Kami mengetahuinya dari jalur lain, lalu harus mendatangi CDC untuk meminta penjelasan. Mereka sama sekali tidak terbuka," ujar Thompson.
Sumber lain yang enggan disebutkan namanya menyebut, seorang eksekutif dari kelompok industri Beef Alliance telah mengirim email pada 20 Agustus kepada sekitar dua lusin pelaku usaha ternak dan daging sapi, yang menyatakan bahwa CDC sudah mengonfirmasi kasus manusia positif cacing sekrup di Maryland.
Cacing sekrup merupakan larva lalat parasit yang berkembang biak dengan cara menetaskan telur pada luka di tubuh hewan berdarah panas, termasuk manusia.
Setelah menetas, ratusan larva menggigit dan menembus jaringan hidup hingga dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Infeksi biasanya masih bisa disembuhkan bila segera ditangani. Proses pengobatan meliputi pengangkatan larva dalam jumlah besar serta pembersihan luka secara menyeluruh.
Kasus ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan industri sapi AS, terutama karena harga daging dan ternak saat ini mencapai rekor tertinggi.
Email lanjutan dari Beef Alliance menyebut bahwa informasi soal kasus ini dibatasi agar tidak berdampak besar pada pasar.
Pemerintah AS sendiri telah mengambil langkah pencegahan. Menteri Pertanian Brooke Rollins pada awal Agustus mengumumkan pembangunan fasilitas produksi lalat jantan steril di Texas, sebagai bagian dari strategi menekan populasi cacing sekrup.
Fasilitas itu diperkirakan membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun sebelum beroperasi penuh.
Sebelumnya, Meksiko juga mengumumkan pembangunan fasilitas serupa senilai US$51 juta di wilayah selatan.
Saat ini, satu-satunya pabrik lalat steril yang beroperasi berada di Panama City, dengan kapasitas maksimal 100 juta lalat per minggu.
Padahal, menurut perkiraan Departemen Pertanian AS, dibutuhkan sekitar 500 juta lalat steril per minggu untuk menekan penyebaran hingga kembali ke Darien Gap, perbatasan Panama dan Kolombia.
Apabila penyebaran tidak terkendali, Departemen Pertanian AS memperkirakan kerugian bisa mencapai US$1,8 miliar di negara bagian Texas saja, akibat kematian ternak, biaya tenaga kerja, serta pengeluaran medis.
Wabah cacing sekrup terakhir kali berhasil diberantas dari Amerika Serikat pada 1960-an melalui pelepasan lalat jantan steril dalam jumlah masif.
Namun, sejak 2023, parasit ini kembali bergerak dari Amerika Tengah menuju utara, menimbulkan ancaman nyata bagi industri peternakan AS.
(zdm/dna)