Salah satu jet tempur Angkatan Udara Malaysia mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandara Sultan Ahmad Shah, Kuantan, pada Kamis (21/8).
AU Malaysia telah mengonfirmasi insiden tersebut, sementara pihak kepolisian memastikan pilot dan kopilot yang berada di dalam jet tempur F/A-18 Hornet itu selamat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyerukan agar kejadian ini segera diselidiki. Lewat unggahan di media sosial, Anwar menegaskan pentingnya langkah-langkah keselamatan lanjutan.
Media lokal melaporkan ini menjadi kecelakaan militer paling fatal di Negeri Jiran dalam beberapa waktu terakhir.
Secanggih apa jet tempur F/A-18 Hornet ini dan berasal dari mana?
Dikutip dari natodays.cz, F/A-18 Hornet dikenal sebagai jet tempur serbaguna dengan kemampuan tempur udara ke udara sekaligus serangan presisi ke darat.
Pesawat ini dikembangkan pada 1970-an oleh perusahaan Amerika Serikat Northrop dan kemudian diselesaikan oleh McDonnell Douglas, yang kini menjadi bagian dari Boeing.
Malaysia pertama kali memesan delapan unit F/A-18D pada 29 Juni 1993. Unit pertama (M45-01) menjalani penerbangan perdana pada 1 Februari 1997, sementara pesawat terakhir dikirim pada Agustus di tahun yang sama.
Hornet menjadi salah satu pesawat pertama yang diproduksi massal dengan sistem kendali elektro-pulse.
Ciri khas desainnya adalah sayap trapezoidal yang membuatnya lincah pada kecepatan subsonik dan stabil saat bermanuver pada sudut serang besar.
Kokpit dilengkapi tiga layar multifungsi dan head-up display (HUD) transparan di depan pilot.
Radar bawaan pesawat adalah AN/APG-65, yang dalam versi berikutnya diganti dengan AN/APG-73. Radar ini mampu mendeteksi sekaligus melacak target udara maupun darat.
Struktur pesawat juga dirancang kokoh, termasuk roda pendaratan yang disesuaikan untuk operasi di kapal induk. Antara dua mesin jet terdapat kait lipat yang digunakan untuk mendarat di kapal induk maupun darurat di bandara dengan fasilitas NATO.
Untuk persenjataan, F/A-18 dilengkapi meriam putar enam laras M61A1 Vulcan kaliber 20 mm yang terpasang di depan kanopi. Selain itu, jet ini mampu membawa berbagai rudal berpemandu maupun tidak berpemandu di enam titik sayap dan tiga titik bawah badan pesawat.
Bentang sayap: 11,43 meter
Panjang: 17,07 meter
Tinggi: 4,66 meter
Berat kosong: 11.325 kilogram
Bobot maksimum saat lepas landas: 23.590 kilogram
Kecepatan maksimum: 1.915 km/jam
Ketinggian maksimum terbang: 16.000 meter
Jarak jangkau: 3.700 kilometer
Saat ini, varian F/A-18 Hornet A hingga D masih dioperasikan oleh sejumlah negara termasuk Kanada, Spanyol, Swiss, Finlandia, dan Malaysia.
(zdm/rds/rds)