Keluarga Korban Kecelakaan Air India Desak Rekaman Penerbangan Dirilis

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Agu 2025 00:41 WIB
Keluarga korban kecelakaan pesawat Air India pada Juni lalu menuntut dua rekaman penerbangan tersebut segera dirilis.
Keluarga korban kecelakaan pesawat Air India pada Juni lalu menuntut dua rekaman penerbangan tersebut segera dirilis. Ilustrasi. (REUTERS/Amit Dave).
Jakarta, CNN Indonesia --

Keluarga korban kecelakaan pesawat Air India pada Juni lalu menuntut dua rekaman penerbangan tersebut segera dirilis.

Dilansir Reuters, Jumat (8/8) keluarga korban menilai semakin lama rekaman itu dirilis kepercayaan mereka terhadap penyelidikan semakin berkurang.

Sebanyak 241 orang di dalam pesawat Boeing 787 Dreamliner yang menuju London tewas ketika pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad di India barat pada 12 Juni lalu. Sebanyak 19 orang lainnya tewas di darat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan investigasi awal oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India menyatakan pasokan bahan bakar ke mesin jet terputus beberapa saat sebelum tabrakan.

Laporan tersebut tidak memberikan kesimpulan atau menentukan siapa yang bertanggung jawab atas bencana tersebut.

Namun, laporan itu mengindikasikan, berdasarkan rekaman suara kokpit, seorang pilot bertanya kepada pilot lainnya mengapa ia menghentikan pasokan bahan bakar. Pilot kedua menjawab bahwa ia tidak melakukannya.

"Kami secara resmi menuntut agar Perekam Suara Kokpit dan Perekam Data Penerbangan-kotak hitam-segera dirilis," ujar Imtiaz Ali Sayed, anggota keluarga beberapa korban.

"Perangkat ini berisi informasi penting yang dapat mengungkap kebenaran di balik tragedi mengerikan ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan media.

Sayed, yang adik laki-lakinya, istri, dan dua anak mereka tewas dalam kecelakaan itu, mengatakan ia berbicara atas nama 60 keluarga "yang berbagi rasa sakit dan pertanyaan yang sama yang belum terjawab".

"Setiap hari tanpa jawaban memperdalam rasa sakit atas kehilangan kami dan mengikis kepercayaan publik terhadap keselamatan penerbangan," ujarnya.

Beberapa keluarga korban sedang menjajaki jalur hukum terhadap Air India dan Boeing, produsen pesawat asal AS.

Mike Andrews dari Firma Hukum Beasley Allen yang berbasis di AS, mewakili 65 keluarga dari India dan Inggris, bertemu dengan kerabat di kota Vadodara, selatan Ahmedabad, pada Jumat lalu setelah mengunjungi lokasi kecelakaan.

"Misalkan, perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit menunjukkan adanya cacat pada pesawat... dalam hal ini, pilihannya adalah mengajukan klaim produk cacat atau klaim tanggung jawab produk di Amerika Serikat atas klaim tersebut," ujar Andrews kepada wartawan.

(sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER