Yordania menolak mentah-mentah rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang ingin mencaplok Jalur Gaza Palestina sepenuhnya di tengah agresi brutalnya yang masih berlangsung di wilayah itu.
Seorang pejabat Yordania mengatakan kepada Reuters bahwa negara-negara Arab tidak akan setuju dengan Netanyahu dan rencananya yang bisa membuat konflik di wilayah itu semakin kacau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Negara-negara Arab tidak akan menyetujui kebijakan Netanyahu atau membersihkan kekacauan yang ditimbulkannya," ujar pejabat Yordania itu pada Kamis (7/8).
Pejabat itu juga menegaskan negara Arab akan mendukung sepenuhnya Otoritas Palestina untuk memerintah secara berdaulat negaranya. Pejabat itu menegaskan negara-negara Arab "hanya akan mendukung apa yang disetujui dan diputuskan oleh rakyat Palestina".
"Keamanan di Gaza harus dijalankan melalui institusi Palestina yang sah," kata sumber tersebut menambahkan.
Dalam wawancaranya dengan Fox News, Netanyahu menegaskan Israel berencana menguasai wilayah Gaza sepenuhnya. Namun, ia berdalih rencana itu tidak akan permanen dan Israel tak berencana memerintah di Gaza.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL RI Siap Tampung Warga Gaza sampai Singapore Airlines Minta Maaf |
Dalam rencananya, Netanyahu juga menyebut akan merebut wilayah Gaza sepenuhnya untuk sementara sebelum menyerahkannya kepada otoritas negara Arab yang akan memerintah wilayah itu.
Netanyahu tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pengaturan pemerintahan atau negara-negara Arab mana yang berpotensi terlibat.
Pernyataan kepada Fox News ini disampaikan Netanyahu tak lama sebelum ia dijadwalkan bertemu dengan sekelompok kecil menteri senior pada Kamis untuk membahas rencana militer memperluas operasi dan mencaplok sepenuhnya Gaza.
Padahal, Kepala Staf Militer Israel dan sejumlah oposisi menentang rencana Netanyahu ini yang dinilai dapat membahayakan kondisi warga Israel yang masih menjadi sandera Hamas di Gaza.
(rds)