Mengenal Helsing, Perusahaan AI yang Dipakai Israel Serang Gaza

CNN Indonesia
Selasa, 05 Agu 2025 07:29 WIB
Helsing adalah perusahaan teknologi pertahanan teknologi AI berbasis di Eropa yang didirikan pada 2021.
Israel menggunakan teknologi AI produk perusahaan Helsing untuk membombardir Gaza. (REUTERS/Amir Cohen)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah musisi internasional ramai-ramai memboikot platform streaming Spotify usai CEO-nya, Daniel Ek, berinvestasi besar di Helsing, perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang digunakan dalam serangan militer, termasuk di Jalur Gaza, Palestina.

Helsing adalah perusahaan teknologi pertahanan berbasis di Eropa yang didirikan pada 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan ini mengembangkan perangkat lunak berbasis AI untuk menganalisis data sensor dan sistem persenjataan dalam jumlah besar di medan perang.

Teknologi ini membantu militer mengambil keputusan secara real-time saat melakukan operasi tempur.

Selain perangkat lunak, Helsing juga memproduksi perangkat keras militer seperti drone HX-2. Perusahaan ini mengklaim memiliki misi untuk "melindungi nilai-nilai demokrasi dan masyarakat terbuka".

Namun, di tengah agresi militer Israel di Gaza yang menewaskan ribuan warga sipil, keterlibatan Helsing dalam pengembangan sistem tempur berbasis AI mendapatkan kecaman dari sejumlah musisi.

Mereka menilai keberadaan perusahaan seperti Helsing justru memperburuk eskalasi konflik bersenjata dan meningkatkan efektivitas serangan mematikan.

Salah satu yang vokal menyuarakan protes adalah Greg Saunier, pendiri band Deerhoof, yang menyatakan bahwa bandnya menarik semua karya dari Spotify sebagai bentuk penolakan terhadap keterlibatan platform tersebut dalam industri senjata.

"Setiap kali seseorang mendengarkan musik kami di Spotify, apakah itu berarti ada satu dolar lagi yang disedot untuk membuat semua yang telah kami saksikan di Gaza jadi lebih sering dan menguntungkan?" kata Saunier kepada The Los Angeles Times.

Aksi boikot juga dilakukan oleh band-band lain seperti Xiu Xiu, label elektronik asal Amsterdam Kalahari Oyster Cult, dan band rock asal Australia King Gizzard & the Lizard Wizard.

"Saya tidak menganggap diri saya seorang aktivis, ini seperti keputusan untuk tetap setia pada diri sendiri," ujar vokalis King Gizzard & the Lizard Wizard, Stu Mackenzie.

"Kami menyadari bahwa kami tidak ingin musik kami ada disana saat ini."

Daniel Ek, yang juga pendiri Spotify, diketahui memimpin putaran pendanaan Helsing pada Juni 2025 sebesar US$700 juta (sekitar Rp11,4 triliun) melalui perusahaan modal ventura miliknya, Prima Materia. Ek juga menjabat sebagai ketua dewan Helsing.

Investasi tersebut dinilai banyak musisi sebagai bentuk pengalihan keuntungan dari karya seni ke industri militer. Mereka menilai hal ini bertentangan dengan semangat musik sebagai sarana ekspresi damai.

Tak hanya soal etika, para musisi juga sejak lama mengkritik Spotify karena memberikan royalti yang sangat rendah, sehingga investasi besar ke perusahaan militer seperti Helsing dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap kesejahteraan seniman.

(zdm/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER