Putin Pasang Rudal Hipersonik Terbaru di Belarus, Ancam Eropa

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Agu 2025 15:10 WIB
Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia telah memulai produksi rudal hipersonik terbaru, Oreshnik, dan memilih Belarus jadi lokasi penempatan misil tersebut.
Ilustrasi. Rudal hipersonik Rusia. (REUTERS/RUSSIAN DEFENCE MINISTRY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia telah memulai produksi rudal hipersonik terbaru, Oreshnik, dan memilih Belarus jadi lokasi penempatan misil tersebut.

Penempatan rudal Oreshnik di Belarus menjadi ancaman tersendiri Bagi Uni Eropa dan sekutu dekatnya Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin menyampaikan pengumuman tersebut saat bertemu sekutunya Presiden Belarus Alexander Lukashenko di Pulau Valaam, dekat St Petersburg, Rusia.

"Pekerjaan persiapan sedang berlangsung, dan kemungkinan besar kami akan menyelesaikannya sebelum akhir tahun," kata Putin pada Jumat (1/8), dikutip Euro News.

Seri pertama Oreshnik, lanjut dia, sudah diproduksi dan memasuki dinas militer.

Di kesempatan tersebut, Putin juga juga memuji kemampuan Oreshnik. Ia mengeklaim rudal itu mampu menukik ke sasaran dengan kecepatan hingga Mach 10 dan tak bisa dicegat.

Oreshnik, kata dia, juga sangat kuat sehingga penggunaan beberapa hulu ledak dalam satu serangan konvensional punya daya hancur yang sama dengan serangan nuklir.

Terpisah, kepala pasukan rudal Rusia sempat menyatakan Oreshnik memiliki jangkauan yang bisa mencapai seluruh Eropa.

Oreshnik punya daya jangkau 500 hingga 5.000 kilometer, jarak yang sangat cukup menembus Inggris hingga Prancis.

Media pemerintah Rusia bahkan sempat melaporkan rudal itu mampu mencapai pangkalan udara di Polandia dalam waktu 11 menit dan 17 menit untuk sampai ke markas NATO di Brussels.

Rudal tersebut juga mampu membawa hulu ledak konvensional dan hulu ledak nuklir.

Rusia pertama kali menggunakan Oreshnik untuk menyerang Ukraina pada November tahun lalu. Ketika itu, pasukan Putin menembakkan rudal ini ke sebuah pabrik di Dnipro.

Serangan tersebut menyebabkan ledakan yang dilaporkan berlangsung hingga tiga jam tetapi tak ada korban jiwa.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Putin berulang kali mewanti-wanti negara Barat untuk tak ikut campur atau terus memasok senjata.

Dia sampai-sampai mengatakan bakal menggunakan Oreshnik jika Amerika Serikat dan sekutunya mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER