Trump Mau Bikin Ballroom di Gedung Putih, Biayanya Rp3,2 T

CNN Indonesia
Jumat, 01 Agu 2025 20:36 WIB
Trump berencana membangun ballroom megah di Gedung Putih senilai US$200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun.
Ilustrasi Gedung Putih. (AFP Photo/Mandel Ngan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana membangun ballroom megah senilai US$200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun di Gedung Putih.

Ballroom ini akan dibangun di sebelah East Wing (sayap timur) dan menjadi proyek renovasi terbesar sejak era Presiden Harry Truman pada 1952.

Pemerintah AS, melalui Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, mengumumkan bahwa pembangunan ballroom seluas 90 ribu kaki persegi (sekitar 8.360 meter persegi) ini akan dimulai pada bulan September dan ditargetkan selesai sebelum masa jabatan Trump berakhir pada Januari 2029.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump, yang dikenal sebagai mantan pengembang properti dengan selera dekorasi mencolok, telah lama mengeluhkan ketiadaan ballroom besar di Gedung Putih.

Ia menilai tenda yang biasa digunakan untuk acara besar di halaman selatan tidak cukup. "Kalau hujan, itu bencana," ujar Trump.

Selama ini, Presiden AS biasanya menggelar acara resmi di State Dining Room (ruang makan negara) yang berukuran kecil, atau East Room (kamar timur) yang lebih luas.

Untuk acara dengan tamu yang lebih banyak, sering kali dibangun tenda sementara di halaman Gedung Putih.

Ballroom baru ini disebut mampu menampung hingga 650 tamu. Biaya pembangunannya akan ditanggung oleh Trump dan para donatur.

Trump memang dikenal berambisi meninggalkan jejaknya di Gedung Putih.

Ia telah menambahkan dekorasi berlapis emas di Oval Office, membangun tiang bendera raksasa di halaman utara dan selatan, serta mengubah taman Rose Garden menjadi area beton seperti patio di resor pribadinya, Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida.

Gedung Putih menyebut gaya arsitektur ballroom akan disesuaikan dengan estetika historis bangunan utama.

Trump sendiri dikabarkan telah menggelar sejumlah rapat dengan staf Gedung Putih, Dinas Taman Nasional AS, White House Military Office, dan Secret Service untuk membahas desain proyek ini.

Sebagai bagian dari proyek tersebut, East Wing juga akan mengalami proses "modernisasi".

Ruang-ruang kerja, termasuk yang digunakan oleh Ibu Negara Melania Trump, akan dipindahkan sementara selama proses pembangunan berlangsung.

"Ini akan menjadi proyek warisan yang luar biasa," kata Trump.

(zdm/dna/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER