AS Larang Sejumlah Negara Beli Jet F-35 Termasuk RI, Kenapa?

CNN Indonesia
Senin, 14 Jul 2025 18:40 WIB
AS terkenal ketat menjual alutsista bahkan pernah melarang sejumlah negara membeli pesawat tempurnya, termasuk Indonesia. Kenapa?
AS terkenal ketat menjual alutsista bahkan pernah melarang sejumlah negara membeli pesawat tempurnya, termasuk Indonesia. (Foto: iStock/Robert Michaud)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat terkenal ketat menjual alat utama sistem pertahanan (alutsista) buatannya yang canggih karena alasan politik dalam negeri dan konflik geopolitik negara calon pembeli.

Salah satu contohnya, AS melarang sejumlah negara untuk membeli jet tempur F-35 termasuk Indonesia.

Selain karena alasan domestik dan geopolitik, AS juga membatasi ekspor F-35 untuk melindungi teknologi sensitif dan melindungi kepentingannya sekutu-sekutunya jika teknologi perang buatannya diakuisisi negara musuh sekutu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal F-35, AS juga mempertimbangkan ketat siapa yang boleh memboyong pesawat ini demi menjaga keunggulan kualitatif Israel yang merupakan sekutu paling dekatnya.

Menurut laporan situs Simple Flying, AS melarang penjualan F-35 ke negara Asia dan Timur Tengah. Mereka khawatir sistem buatan Rusia dan China seperti SAM S-400 dan 5G Huawei bisa membahayakan jet tempur tersebut.

Washington khawatir senjata buatan Beijing dan Moskow bisa mengumpulkan informasi intelijen soal F-35. Sementara itu, Huawei merupakan perusahaan telekomunikasi China yang selama ini menjadi target pemantauan ketat AS.

Selain itu, di sejumlah negara Asia, AS khawatir akan keberadaan mata-mata dan simpatisan China di Taiwan dan Thailand.

Alasan lain AS melarang penjualan F-35 ke Taiwan yakni jet itu berpotensi menimbulkan permusuhan dengan China.

Negeri Paman Sam juga pernah menolak permintaan Indonesia yang akan membeli F-35 pada 2020.

Duta Besar AS saat itu, Muhammad Lutfi, mengatakan AS menilai Indonesia belum layak memiliki jet tempur generasi ke-5 buatan Lockheed Martin itu.

Kala itu, Presiden Prabowo Subianto yang masih menjadi Menteri Pertahanan RI lah yang mengincar alutsista tersebut untuk dimiliki Indonesia.

Menurut versi Lutfi, Indonesia perlu memiliki seri 4 dan 4,5 terlebih dahulu sebelum dapat memboyong jet tempur F-35. 

Hal ini ia ungkapkan dalam Press Conference virtual Terkait perpanjangan Fasilitas GSP kepada Indonesia pada 2 November 2020. 

Sebagai gantinya, kata Lutfi, AS saat itu menawarkan Indonesia beberapa seri pesawat F-16 dan pesawat tempur lain yang setara dengan generasi keempat.

Sementara itu, dalam laporan Simple Flying, AS sebetulnya disebut khawatir dengan hubungan RI dan China yang kian rapat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat itu.

Selain itu, Indonesia juga memiliki jaringan 5G Huawei dan jet tempur Sukhoi Rusia yang masih dioperasikan dalam angkatan bersenjata TNI.

Negara lain yang dilarang punya F-35

AS juga membatasi F-35 ke Timur Tengah karena Undang-Undang Kemitraan Strategis AS-Israel pada 2014.

UU itu menetapkan Negeri Paman Sam harus mempertahankan keunggulan kualitatif militer Israel dan mempertimbangkan ekspor militer ke negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Qatar, Arab Saudi, Mesir, Turki.

Selain itu, AS melarang penjualan F-35 ke Turki. Negara tersebut padahal salah satu mitra dan berkontribusi secara finansial terhadap jet itu.

AS sempat memperingatkan ke Turki tak membeli senjata udara dari China atau Rusia. Namun, Ankara membeli rudal SAM S-400 Rusia. Dengan demikian, mereka melarang Turki membelinya.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER