Bhutan menerapkan sistem pembayaran berbasis mata uang kripto yang berlaku secara nasional. Sistem itu memungkinkan pengunjung membayar hampir seluruh layanan pariwisata dengan mata uang kripto.
Wisawatan kini dapat membayar berbagai kebutuhan perjalanan mulai dari biaya visa, tiket pesawat, penginapan, hingga tiket masuk ke situs budaya seperti Dzong kuno menggunakan mata uang digital seperti bitcoin dan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat para pelanggan membayar dengan mata uang kripto melalui Binance Pay, pedagang atau operator wisata menerima pembayaran secara instan dalam ngultrum atau mata uang lokal Bhutan.
Dengan begitu, mereka terlindungi dari fluktuasi nilai pasar kripto.
"Ini adalah cara pembayaran yang jauh lebih efisien dibandingkan metode tradisional, jauh lebih murah dan aman. Kami melihat penerimaan teknologi baru ini sangat besar di sini," kata CEO Binance Richard Teng, melansir South China Morning Post, Sabtu (12/7).
Penggunaan mata uang digital terlihat jelas di kota dan desa-desa di Bhutan. Kode QR untuk Binance Pay kini berdampingan dengan metode pembayaran tradisional di toko kerajinan tangan, penginapan lokal, dan restoran.
"Ini hal yang sangat baru bagi kami, tapi kami antusias," kata pemilik restoran Ku-kham House di Punakha, Passang Drukgyel.
"Kami sudah melihat iklannya di TV, dan kami senang mendukung inisiatif pemerintah untuk mendigitalkan mata uang," imbuh dia.
(yoa/asr)