4 Poin Pertemuan Netanyahu-Trump, Makin Kelewatan soal Nasib Gaza

CNN Indonesia
Selasa, 08 Jul 2025 09:49 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington DC, pada Senin (7/7).
PM Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington DC, pada Senin (7/7). (Foto: REUTERS/Kevin Mohatt)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington DC, pada Senin (7/7).

Dalam pertemuan itu, Trump dan Netanyahu membahas berbagai topik termasuk nasib warga Palestina.

Netanyahu meluncurkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023. Kemudian pada Januari, Trump mengusulkan gencatan di Gaza mencakup pengusiran warga Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut poin-poin penting pertemuan Trump dan Netanyahu di Gedung Putih.

1. Sukses gempur Iran

Trump menyampaikan kebanggaan atas kerja sama Amerika Serikat dengan Israel usai menggempur sejumlah fasilitas nuklir Iran pada Juni lalu.

Kedua negara itu sama-sama ingin melucuti persenjataan Iran terutama nuklir dengan berbagai cara.

"Kami bersenang-senang, bisa dibilang banyak kerja keras, tetapi kami baru-baru ini memperoleh hasil yang hebat," kata Trump.

Netanyahu sementara itu memuji AS dengan menyebut mereka membawa perubahan baru di Timur Tengah.

2. Trump desak Netanyahu akhiri agresi

Dalam pertemuan itu, Trump juga mendesak Netanyahu segera mengakhiri agresi di Palestina.

Trump juga menyebut perwakilan Hamas ingin bertemu dan menganggap ini sinyal positif.

"Mereka ingin bertemu dan mereka ingin gencatan senjata," kata Trump, dikutip NBC News.

Namun, Trump memberi jawaban ambigu soal solusi dua negara yang menjadi kerangka perdamaian Israel-Palestina.

Saat presiden AS itu bertemu Netanyahu, negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas juga sedang berjalan di Qatar.



3. Bahas nasib warga Palestina

Netanyahu mengatakan Amerika Serikat dan Israel bekerja sama untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza.

Netanyahu mengeklaim AS-Israel bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menciptakan masa depan Palestina.

"Kami bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menemukan negara yang akan berusaha mewujudkan apa yang selalu mereka katakan, bahwa mereka ingin memberikan masa depan yang lebih baik bagi warga Palestina," kata Netanyahu pada Senin, dikutip Reuters.

Netanyahu mengatakan hampir menemukan negara yang sepakat dengan usulan tersebut.

Pernyataan PM Israel itu menunjukkan bahwa penduduk Gaza kemungkinan bisa direlokasi dan diusir ke negara-negara tetangga.

"Jika ingin tinggal, mereka bisa tinggal, tetapi jika mereka ingin pergi, mereka seharusnya bisa pergi," imbuh Netanyahu.

4. Endorse Trump untuk dapat Hadiah Nobel Perdamaian

Dalam pertemuan itu, Netanyahu memberi surat ke Trump yang juga dikirim ke komite untuk menominasikan presiden AS ini dalam penghargaan perdamaian Nobel Peace Prize.

Netanyahu mengatakan Trump layak mendapat nobel itu karena upaya perdamaian yang dilakukan di Timur Tengah terutama menyangkut Israel.

"Saya ingin menyampaikan kepada Anda, Pak Presiden, surat yang saya kirimkan ke Komite Hadiah Nobel; surat itu menominasikan Anda untuk Hadiah Perdamaian, yang memang pantas Anda terima, dan Anda seharusnya menerimanya," ucap Netanyahu, dikutip CNN.

Trump girang dengan tindakan Netanyahu dan menyampaikan terima kasih.

"Terima kasih banyak. Saya tidak tahu ini. Wah," jawab Trump, tampak tersentuh.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER