Film Anak Gaza 5 Tahun Tewas Ditembak Israel Siap Diputar ke Dunia

CNN Indonesia
Jumat, 25 Jul 2025 13:00 WIB
The Voice of Hind Rajab, film anak perempuan 5 tahun yang tewas dibunuh militer Israel di Gaza, akan premiere di Venice Film Festival.
The Voice of Hind Rajab, film anak perempuan 5 tahun yang tewas dibunuh militer Israel di Gaza, akan premiere di Venice Film Festival. (Film4 Productions/Film4/Tanit Films)
Jakarta, CNN Indonesia --

The Voice of Hind Rajab, film tentang anak perempuan Palestina yang tewas dibunuh militer Israel, akan debut dalam Venice Film Festival 2025. Film itu hasil karya sineas Tunisia Kaouther Ben Hania.

Selain tayang perdana, film berdasarkan kisah nyata itu juga masuk nominasi memperebutkan Golden Lion yang merupakan hadiah tertinggi bagi film yang berkompetisi di Venice Film Festival.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film tersebut, seperti diberitakan Deadline pada Selasa (22/7), mengisahkan seorang gadis muda Palestina, Hind Rajab, yang dibunuh pasukan Israel di Gaza tahun lalu bersama enam anggota keluarganya.

Rajab dan keluarganya sedang melarikan diri dari Kota Gaza ketika kendaraan mereka dibombardir, menewaskan paman, bibi, dan tiga sepupunya.

Rajab dan sepupu lainnya selamat dan menghubungi Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) untuk meminta bantuan. Mobil itu belakangan ditemukan, baik Rajab dan paramedis, dalam kondisi meninggal dunia.

Kematian Rajab memicu protes global, terutama di Universitas Columbia. Para mahasiswa mengganti nama Hamilton Hall menjadi Hind's Hall. Rapper Amerika Macklemore juga merilis lagu protes berjudul Hind's Hall.

[Gambas:Video CNN]

"Pada 29 Januari 2024, relawan Bulan Sabit Merah menerima panggilan darurat. Seorang gadis berusia lima tahun terjebak di dalam mobil yang sedang ditembaki di Gaza, memohon pertolongan," bunyi sinopsis resmi film itu.

"Sambil berusaha agar gadis itu tetap terhubung, mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk memanggil ambulans. Namanya Hind Rajab."

Ben Hania selaku sutradara, dalam sebuah pernyataan, mengatakan pertama kali mengetahui kisah Rajab saat berkampanye untuk filmnya yang akan dirilis pada 2024, Four Daughters.

Film tersebut memulai debutnya di Festival Film Cannes pada tahun 2023 dan memenangkan penghargaan dokumenter serta mendapatkan nominasi Academy Awards 2024.

"Saya sedang berada di tengah-tengah kampanye Oscar untuk Four Daughters, dan secara mental bersiap untuk akhirnya memasuki tahap praproduksi untuk film yang telah saya tulis selama sepuluh tahun," tulisnya.

Saat transit di LAX, kata Ben Hania, segalanya berubah. Ia mendengar rekaman audio Hind Rajab memohon bantuan. Ia mengaku merasakan ketidakberdayaan dan kesedihan yang luar biasa.

"Reaksi fisik, seperti tanah bergeser di bawah saya. Saya tidak bisa melanjutkan hidup seperti yang direncanakan," tuturnya.

"Inti dari film ini adalah sesuatu yang sangat sederhana, dan sangat sulit untuk dijalani. Saya tidak bisa menerima dunia di mana seorang anak meminta bantuan dan tidak ada yang datang."

"Rasa sakit itu, kegagalan itu, milik kita semua. Kisah ini bukan hanya tentang Gaza. Kisah ini berbicara tentang duka yang universal. Kisah ini berbicara tentang duka yang universal," tulisnya.

"Dan saya percaya bahwa fiksi (terutama ketika diangkat dari peristiwa nyata yang terverifikasi dan menyakitkan) adalah alat sinema yang paling ampuh. Lebih ampuh daripada kebisingan berita terkini atau kelupaan saat menggulir layar. Sinema dapat melestarikan kenangan. Sinema dapat melawan amnesia."

The Voice of Hind Rajab berdurasi 89 menit dan dibintangi Amir Hlehel, Clara Khoury, Motaz Malhees, dan Saja Kilani.

Belum ada informasi penayangan The Voice of Hind Rajab di Indonesia. 

(chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER