Kemenkes: ODHIV 2025 Capai 564 Ribu, Akses Terapi Masih Rendah

CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2025 16:12 WIB
Kemenkes ungkap masih besarnya kesenjangan akses pengobatan HIV serta stigma yang menghambat tes dan terapi di Indonesia.
Ilustrasi. Kemenkes sebut sepanjang 2025 ada 500 ribu lebih pasien HIV. (iStockphoto/atakan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan RI mengungkap bahwa jumlah Orang dengan HIV (ODHIV) pada 2025 diperkirakan mencapai 564.000 orang.

Data ini disampaikan oleh Ketua Tim Kerja HIV-AIDS Kemenkes RI, Tiersa Vera Junita. Dari jumlah tersebut, baru 68 persen atau sekitar 385.000 orang yang mengetahui status HIV mereka.

Namun, dari kelompok yang sudah mengetahui statusnya, hanya sekitar 260.000 pasien yang mengakses terapi antiretroviral (ARV). Artinya, masih ada sekitar 37 persen pasien yang belum memulai pengobatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian dari ODHIV dalam pengobatan, ada 56 persen atau lebih kurang 155.000 ODHIV yang hasil pemeriksaan viral load-nya tersupresi," ujar Tiersa dalam acara Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2025, seperti dilansir Detikhealth, Senin (1/12).
"Jadi memang ODHIV yang sudah dalam pengobatan pun, baru sekitar 60 persen yang melakukan pemeriksaan viral load," lanjutnya.

Menurut Tiersa, rendahnya cakupan pemeriksaan viral load serta belum meratanya akses terapi menunjukkan masih adanya kesenjangan besar dalam penanganan HIV di Indonesia.

Di sisi lain, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menegaskan bahwa stigma masih menjadi tantangan serius dalam penanggulangan HIV. Dia menyebut stigma kerap menghambat proses tes, pengobatan, dan evaluasi pasien.

Menurutnya, stigma yang berkembang di masyarakat membuat banyak orang enggan melakukan tes HIV, takut datang ke fasilitas kesehatan, dan khawatir statusnya diketahui orang lain, termasuk di lingkungan kerja.

Kondisi ini akhirnya membuat pengidap HIV tidak mendapatkan diagnosis dini maupun terapi yang mereka butuhkan.

"Stigma menjadi salah satu disrupsi yang berkembang di masyarakat," kata Dante.

Ia menekankan bahwa stigma harus ditekan karena persepsi yang keliru dapat langsung mempengaruhi keberhasilan program penanggulangan HIV di Indonesia.

(nga/tis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER