Cuaca yang berubah cepat dari panas terik ke hujan deras hingga kondisi lembap akibat banjir membuat kulit bayi lebih rentan mengalami iritasi. Kulit mereka yang masih sensitif memang membutuhkan perlindungan ekstra agar tidak mudah kering atau terkena ruam.
Dokter spesialis anak dari Tzu Chi Hospital, Ian Suteja menjelaskan bahwa kulit bayi belum berkembang secara sempurna, sehingga daya tahannya terhadap perubahan cuaca tidak sekuat orang dewasa.
"Kulit bayi mudah kering dan iritasi. Jika bayi tidak nyaman, tidur bisa terganggu," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (1/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal kata Ian, hormon pertumbuhan diproduksi maksimal saat tidur nyenyak, sehingga kesehatan kulit sangat berhubungan dengan tumbuh kembang optimal.
Perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan kulit bayi menghadapi kondisi ekstrem, panas yang memicu keringat berlebih, hujan yang meningkatkan kelembapan, hingga paparan udara dingin atau lembap saat banjir.
Kombinasi ini dapat menyebabkan biang keringat, ruam kemerahan, hingga iritasi berulang. Untuk mencegahnya, dokter menekankan pentingnya menjaga kelembapan kulit sejak dini.
Ian menyebut cara menjaga kulit bayi dari serangan cuaca ekstrem ini dengan memanfaatkan tiga bahan utama yang biasnya terdapat dalam produk perawatan bayi. Tiga bahan ini memang dibutuhkan kulit bayi untuk menjaga barrier alami tetap kuat, yakni:
• Ceramide untuk memperkuat pelindung kulit.
• Oat untuk menenangkan kemerahan dan iritasi.
• Mikrobiom untuk menjaga keseimbangan alami kulit.
"Ketiga bahan ini sebenarnya sudah dikenal luas, tapi sering kali digunakan terpisah. Jika digabungkan, hasilnya jauh lebih optimal untuk kulit bayi," kata Ian.
Dokter ulit di Brawijaya Hospital, Sanitca Indah, menegaskan bahwa orang tua perlu lebih cermat dalam memilih produk yang digunakan setiap hari pada kulit bayi.
Menurutnya, produk yang aman, idealnya memenuhi tiga syarat berikut, mulai dari hypoallergenic tested, dermatologically tested, dan bebas bahan berbahaya dan iritan.
"Ini sangat penting agar kulit bayi tidak mengalami reaksi yang mengganggu kenyamanannya," ujarnya.
Sanitca juga menyarankan penggunaan sabun lembut, pelembap harian, serta meminimalkan paparan cuaca ekstrem untuk mengurangi risiko iritasi.
CEO & Founder GENTLY Baby, Nyoman Anjani mengatakan untuk mengembangkan produk kesehatan bayi, sangat penting melakukan riset mendalam untuk memastikan formulasi yang dihasilkan semakin aman dan efektif bagi kulit bayi.
Penelitian juga harus dilakukan dengan melibatkan tenaga medis agar setiap bahan aktif yang digunakan benar-benar sesuai untuk kulit bayi yang masih sensitif dan rentan mengalami iritasi.
"Semua formula harus hypoallergenic, dermatologically tested, dan bebas bahan berbahaya. Peran Medical Expert penting sebagai jembatan antara pengetahuan sains dan kebutuhan para orang tua dalam merawat kulit bayi," kata dia.
(tis/tis)