Waspada 'Lean Diabetes', Orang Kurus Juga Bisa Kena Diabetes

t | CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2025 19:15 WIB
Lean diabetes menyerang orang bertubuh kurus dengan risiko komplikasi tetap tinggi.
Ilustrasi. Waspada, orang kurus juga bisa kena diabetes tipe 2. (iStockphoto/vadimguzhva)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Selama ini, diabetes tipe 2 kerap dikaitkan dengan obesitas. Namun, fenomena berbeda justru muncul di sejumlah negara Asia, karena akhir-akhir ini banyak orang bertubuh kurus yang ternyata mengidap diabetes.

Kondisi ini dikenal sebagai lean diabetes, bentuk diabetes tipe 2 yang terjadi pada individu dengan berat badan normal, bahkan cenderung kurus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena ini semakin mendapat perhatian karena jumlah penderita diabetes terus meningkat secara global. Meski tubuh tampak ramping, orang dengan lean diabetes biasanya memiliki gangguan yang sama dengan penderita diabetes tipe 2 pada umumnya, yakni tubuh kekurangan insulin relatif dan tidak dapat menggunakan insulin secara optimal.

Alhasil, kadar gula darah pun meningkat dan memicu diabetes.

Si kurus dengan 'lemak tersembunyi'

Melansir HealthShots, Lean diabetes sering ditemui pada individu dengan indeks massa tubuh (BMI) di bawah 25. Meski begitu, tubuh mereka menyimpan lemak di lokasi yang tidak biasa.

Lemak-lemak itu ada di dalam rongga perut, di sekitar organ vital seperti hati dan pankreas, hingga menumpuk di dalam otot. Kondisi ini dikenal sebagai thin-fat phenotype atau metabolically obese normal weight, secara tampilan tampak kurus, tetapi secara metabolik mirip obesitas.

Distribusi lemak 'tersembunyi' inilah yang meningkatkan resistensi insulin dan mendongkrak risiko diabetes. Pada sebagian kasus, massa otot penderita juga lebih sedikit, kondisi yang disebut sarcopenia.

Penelitian menunjukkan hal ini membuat beberapa penderita lean diabetes membutuhkan terapi insulin lebih cepat.

Fakta-fakta lean diabetes

Meski belum seterkenal diabetes tipe 2 yang berkaitan dengan obesitas, riset menunjukkan lean diabetes cukup umum terjadi. Diperkirakan satu dari tiga pasien diabetes di kota besar mengalami jenis ini.

Beberapa faktor yang diduga meningkatkan risikonya antara lain:

• Riwayat malnutrisi saat kecil

• Kondisi sosial ekonomi rendah

• Usia muda ketika terdiagnosis

• Faktor genetika tertentu

Menariknya, penderita lean diabetes sering kali tidak menunjukkan gejala sindrom metabolik seperti tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol abnormal. Namun, risiko komplikasinya tidak kalah serius, serangan jantung, gangguan pembuluh darah, hingga penyakit hati berlemak seperti NAFLD dan NASH.

Penanganan

Mengidentifikasi lean diabetes sangat penting karena penanganannya bisa berbeda dari diabetes tipe 2 pada umumnya. Jika penderita diabetes biasanya disarankan menurunkan berat badan, hal itu tidak relevan pada penderita lean diabetes.

Sebaliknya, kunci pengelolaan kondisi ini adalah:

• Olahraga rutin, terutama latihan ketahanan seperti angkat beban untuk meningkatkan massa otot

• Aktivitas fisik teratur, meski tidak disertai penurunan berat badan

• Terapi obat tertentu, seperti insulin sensitizer yang membantu menurunkan resistensi insulin

Latihan fisik terbukti dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga membantu tubuh memanfaatkan gula darah dengan lebih baik.

Jika memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, terutama yang muncul pada usia muda atau terjadi pada individu kurus ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

• Tetap aktif bergerak

• Rutin berolahraga

• Menjaga berat badan dalam batas normal

• Melakukan latihan kekuatan untuk mempertahankan massa otot

• Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang

• Menjaga pola tidur yang baik

(tis/tis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER