6 Lokasi Syuting 'Frankenstein', Rumah-rumah Klasik yang Mencekam

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2025 17:30 WIB
Kru film Frankenstein mencari lokasi-lokasi syuting terbaik di seluruh Eropa. Sebagian besar merupakan rumah-rumah klasik yang dibuat mencekam.
Kru film Frankenstein mencari lokasi-lokasi syuting terbaik di seluruh Eropa. (Netflix/Ken Woroner)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah film terbaru, Frankenstein, yang diadaptasi dari novel gothic karya Mary Shelley tahun 1818 sedang ramai diperbincangkan setelah tayang di Netflix baru-baru ini.

Film ini disutradarai oleh sutradara pemenang Oscar, Guillermo del Toro, berangkat dari ketertarikannya terhadap monster dan hal-hal aneh.

Pembuatan film ini memakan waktu bertahun-tahun, termasuk para kru yang melakukan proses pencarian ekstensif di seluruh Eropa untuk menemukan lokasi syuting terbaik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin Frankenstein terasa seperti film lama yang dibuat di masa kejayaan Hollywood. Saya ingin itu membuatnya indah dan opera," ujar del Toro, dilansir dari The Independent.

Pembuatan film ini dimulai di Toronto, Kanada, pada awal 2024. Berbagai lokasi di Inggris terpilih menjadi lokasi syuting film yang menceritakan menghidupkan kembali mayat tersebut.

Sang sutradara mengatakan, dalam film ini sebagian besar lokasi yang digunakan disulap kembali. Dengan begitu, dalam film tersebut, penonton seolah melihat set dan lokasi mengerikan yang nyata.

Untuk rumah leluhur Victor Frankenstein, del Toro memilih lokasi syuting di beberapa rumah berbeda untuk menciptakan set lokasi yang sesuai harapannya. Termasuk Rumah Gosford dan Rumah Dunecht di Skotlandia, serta Rumah Burghley dan Rumah Wilton di Inggris.

1. Wilton House, Inggris

Del Toro paling menyukai Rumah Wilton di Inggris, karena memiliki nilai sentimental dan artistik tersendiri bagi del Toro. Usut punya usut, rumah ini juga jadi lokasi syuting yang sama di film favoritnya, yakni Barry Lyndon yang disutradarai Stanley Kubrick.

"Film itu [Barry Lyndon] memiliki getaran yang sangat berbeda dari kami [Frankenstein], tetapi kami sering melihatnya sebagai referensi karena diatur selama periode yang sama, dan ada cahaya lilin, pencahayaan suasana hati, hal semacam itu," ungkap del Toro.

Untuk syuting Frankenstein, para kru hanya menggunakan ruang makan dan lahan untuk pemakaman.

Rumah Wilton yang bergaya Palladian seluas 21 hektare ini merupakan rumah dari Earl dan Countess of Pembroke ke-18. Saat ini Rumah Wilton tutup untuk umum, tetapi akan dibuka kembali pada Paskah 2026.

2. Burghley House, Inggris

Selain Rumah Wilton, rumah lainnya yaitu Rumah Burghley Lincolnshire di Inggris juga digunakan untuk syuting. Beberapa lokasi yang digunakan di rumah itu adalah aula besar, ruang busur, dan dapur tua.

3. Gosford House, Skotlandia

Rumah Gosford di Skotlandia digunakan sebagai rumah utama untuk tampilan luar rumah leluhur Victor. Tangga ganda yang ikonik di rumah ini disorot dalam adegan pernikahan yang menyedihkan di akhir film Frankenstein.

Rumah Gosford bergaya neoklasik seluas 5 ribu hektare ini terbuka untuk kunjungan umum.

4. Dunecht House, Skotlandia

Sementara Rumah Dunecht di Skotlandia memiliki perpaduan gaya eklektik dan Yunani. Rumah ini populer karena lapangan golfnya. Perpustakaan hiasan di rumah ini ditampilkan di adegan-adegan awal film.

5. Edinburgh

Edinburg, UK - March 28, 2015: Locals and Tourists Strolling along Cockburn Street in Old Town on a cloudy winter day. Cockburn Street is a picturesque street created as a serpentine link from the Royal Mile to Waverley Station in 1856 in Edinburgh's city centre.Frankenstein mengambil sudut-sudut Edinburgh untuk menggambarkan suasana kota. (Istockphoto/AlbertPego)

Del Toro mengambil lokasi yang sama untuk suasana kota sebagaimana yang digambarkan dalam novel, yakni Edinburgh. Termasuk Parliament Square dan gang-gang dengan pesona historis di sana.

Menurutnya, Edinburg memiliki suasana gothic dengan wet cobblestone yang sesuai dengan keinginannya.

"Ini adalah harta karun besar dari sebuah kota, hampir 360 derajat bangunan bersejarah. Pilihan kami tepat di Royal Mile, itu luar biasa. Kami syuting di sekitar semua turis," cerita del Toro.

6. Danau Nipissing, Kanada

Pada awal film juga ditampilkan adegan dramatis di Kutub Utara. Dalam adegan ini, del Toro ingin menyoroti kembali tema utama dari novel Shelley, yaitu kekuatan dan keagungan alam.

Beberapa adegan bersalju di film berlokasi syuting di Danau Nipissing, Teluk Utara Kanada. Tempat ini dianggap mampu menghidupkan bagaimana kerasnya Arktik tanpa harus syuting di kutub yang ekstrem.

(ana/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER