Otoritas Hong Kong mengeluarkan peringatan resmi kepada warganya untuk tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan pribadi saat bepergian di Jepang.
Menurut laporan Global Times, peringatan ini dikeluarkan menyusul adanya laporan peningkatan insiden serangan yang menargetkan warga negara China.
Biro Keamanan Hong Kong memperbarui informasi perjalanan luar negeri di situs webnya pada Sabtu (15/11), menyatakan bahwa sejak pertengahan 2025, telah terjadi tren peningkatan insiden serangan terhadap warga China di Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biro tersebut mendesak penduduk Hong Kong yang berencana bepergian ke Jepang atau yang sudah berada di sana untuk tetap waspada. Warga Hong Kong juga diharapkan memperhatikan keselamatan pribadi.
Selain itu, warga Hong Kong diminta memantau pengumuman lokal mengenai perkembangan terkini. Kemudian juga mengikuti informasi yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar dan Konsulat China di Jepang.
Seperti dikutip South China Morning Post, peringatan ini muncul tak lama setelah China Daratan pekan lalu menyarankan warganya untuk menghindari bepergian ke Jepang.
Saran tersebut menyusul perselisihan diplomatik yang dipicu oleh pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi tentang serangan hipotetis terhadap Taiwan.
Meskipun terjadi ketegangan, Jepang mencatat lonjakan besar dalam kunjungan asing. Jumlah pengunjung asing ke Jepang antara Januari hingga September naik 17,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 31,65 juta orang.
Angka kunjungan wisatawan mancanegara itu menandai laju tercepat dalam sejarah yang melampaui 30 juta kedatangan dalam setahun.
China sendiri menjadi sumber pengunjung terbesar bagi Jepang sejauh tahun ini dengan sekitar 7,49 juta pengunjung, naik 42,7 persen dari tahun sebelumnya.
Pada Juli lalu, jumlah pengunjung dari Hong Kong sempat turun di tengah rumor gempa bumi, namun situasi membaik dalam bulan-bulan berikutnya sebelum munculnya peringatan keamanan ini.
(wiw)