Sebuah perusahaan feri meminta maaf setelah film dewasa atau porno secara tidak sengaja ditayangkan kepada penumpang di kapal.
Insiden itu membuat anak-anak "berteriak" selama perjalanan kapal dari Prancis menuju Sussex, Inggris.
Operator feri global, DFDS menyatakan sangat menyesal atas insiden yang terjadi di kapal mereka yang berlayar dari Dieppe, Prancis ke Newhaven, Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan itu mengungkapkan, sebuah "film dewasa" tak sengaja muncul di televisi lounge setelah penumpang menonton balapan Formula One Grand Prix.
Akibatnya, anak-anak terpapar konten yang digambarkan salah satu penumpang sebagai video porno dengan genre hardcore.
Juru bicara DFDS menjelaskan, peristiwa ini terjadi saat kapal mengalami keterlambatan dan harus kembali ke Prancis karena masalah teknis di Pelabuhan Newhaven, Sussex, Inggris.
Sekelompok penumpang sebelumnya meminta untuk menonton Grand Prix Formula One di TV lounge kapal, dan film dewasa itu langsung muncul begitu balapan selesai.
DFDS menyatakan awak kapal "tidak menyadari" film itu akan ditayangkan. "Begitu kru diberitahu isi kontennya, saluran segera diganti," ujar mereka, seperti dilansir Independent.
Saluran tersebut kini telah dihapus dari daftar stasiun yang tersedia di kapal. "Ini tidak akan terulang lagi. Kami sangat menyesal atas kekecewaan dan kemarahan yang wajar akibat kejadian ini," tegas DFDS.
Berbicara kepada The Argus di Brighton, seorang penumpang yang enggan disebut namanya menggambarkan apa yang terjadi akhir Oktober 2025 itu sebagai insiden yang agak gila.
"Tiba-tiba, anak-anak berlarian keluar dari area lounge kursi malas sambil berteriak," ceritanya kepada media tersebut.
"Beberapa orang tua keluar dan meminta petugas untuk segera mengatasi TV itu. Mereka bilang, 'ada video porno di TV'. Saya tidak melihatnya, tapi suaranya terdengar jelas," imbuhnya.
Penumpang itu melanjutkan, seorang staf kemudian mematikan televisi. "Sungguh gila. Saya tidak tahu bagaimana bisa begitu. Perjalanan feri ini sudah berantakan. Banyak penumpang yang sangat kesal," tutupnya.
(wiw)